Pengamat Politik juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah Putra mengatakan terpilihnya Agus Harimurti Yudhoyono menjadi Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan ayahnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan bentuk gagal sistem pengkaderan di partai berlambang mercy tersebut.
"Aklamasi AHY menandai gagalnya Demokrat lakukan pengkaderan," ucapnya saat dihubungi Indozone, Senin, (16/3/2020).
Menurutnya, meski gagal dalam meritokrasi di parpol, secara politis pilihan SBY mendaulat anaknya membuat pengaruh Presiden RI keenam tersebut tetap ada.
"Bagaimanapun pengaruh SBY masih bertaji, dan tokoh lain yang paling mungkin mereplikasi ketokohan SBY untuk saat ini adalah AHY, meskipun memang AHY masih sangat muda sebagai bagian dari Demokrat," jelasnya.
Tetapi, sambungnya, ini tidak lantas SBY benar-benar melepas Demokrat. "AHY hanya figur ketua umum, sementara kebijakan dan arah manuver akan tetap banyak dipengaruhi SBY," tegasnya.
Dedi memprediksi Demokrat pada 2024 mendatang akan lebih baik, tetapi tidak sampai mendominasi kemenangan. Dengan masuk jajaran 5 besar itu sudah prestasi bagi Demokrat 2024
"Secara teknis mungkin terlihat dinasti politik, tetapi dalam pandangan politik SBY tidak sedang membangun dinasti, karena SBY sendiri saat ini sebagai warga negara tanpa kekuasaan," katanya.