Di tengah menghangatnya situasi keamanan di Timur-Tengah, setelah sebelumnya Amerika Serikat memutuskan untuk menambah 1.000 personil militernya ke Timur Tengah, lantaran Iran terus meningkatkan kuantitas pengayaan Uranium, serte penyerangan tanker pengangkut minyak. Garda Revolusi Iran menembak jatuh satu unit spy drone milik Amerika Serikat di kawasan Iran Selatan.
Dilansir Sepah Nuews, Kamis (20/6), spy drone tersebut tepatnya ditembak jatuh di atas kawasan Provinsi Hormozgan, Iran Selatan. Sementara, Kantor Berita Iran, IRNA melansir pernyataan pejabat berwenang Amerika Serikat melansir, spy drone milik Angkatan Laut Amerika Serikat jenis RQ-4 Global Hawk lansiran Northrop Grumman ditembak jatuh di wilayah udara internasional di atas Selat Hormuz, atau di luar wilayah udara Iran. Juru Bicara Komando Pusat Militer Amerika Serikat Kapten Angkatan Lain Bill Urban mengatakan, sejak Rabu kemarin tidak ada pesawat milik Amerika Serikat yang terbang di atas kawasan udara Iran.
Pihak militer Iran sendiri sebelumnya memastikan akan menindak tegas setiap pelanggaran terhadap kedaulatan wilayah udara Iran. "Wilayah udara kami adalah kawasan terbatas, dan kami akan merespons serta menanggapi dengan serius berbagai pelanggaran terhadap kedaulatan wilayah udara kami," ujar Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran seperti dilansir Tasnim News Agency.
Untuk diketahui, Northrop Grumman RQ-4 Global Hawk seperti dikutip dari military.com, dibekali dengan mesin keluaran Rolls Royce NA F137-RR-100 turbofan yang mampu menjelajah hingga 8.700 nautical mile dan kecepatan maksimlan hingga 310 knots. Spy drone tanpa awak ini memang tidak dilengkapi dengan persenjataan, namun memiliki kemampuan beroperasi dari ketinggian serta memiliki daya tahan operasional tinggi. Fungsi utamanya adanya mengumpulkan data ISR (Intelligence, Surveillance, Reconnaissance). Untuk mendukung operasional serta menghasilkan data real time, RQ-4 Global Hawk dilengkapi dengan fitur pencitraan intelijen (IMINT) dan sinyal intelijen (SIGINT).
