Pindah Ibu Kota, Para Mantan Dubes Berikan Catatan Ini

- Selasa, 18 Juni 2019 | 08:40 WIB
Istana Merdeka (Foto: presiden.go.id)
Istana Merdeka (Foto: presiden.go.id)

Para Mantan Duta Besar Republik Indonesia memberikan masukan (lesson learned) pada pemerintah terkait rencana pemindahan ibu kota. 

Para mantan dubes ini memberikan pandangan hasil riset jangka waktu tertentu dan juga sudut pandang dari pengalamannya tinggal tiga hingga empat tahun di negara-negara yang memiliki pengalaman memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) seperti Myanmar, Nigeria, Malaysia, dan Brasilia.

Ketua Forum Duta Besar Republik Indonesia Hasyim Djalal, diplomat senior yang pernah menjabat sebagai duta besar di Kanada hingga Jerman, mengungkakan  tiga hal penting terkait pemindahan ibu kota, yakni alasan pemindahan, persiapan yang diperlukan termasuk keberlanjutan visi Indonesia sebagai negara maritim, dan skema pembiayaan. 

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan, pihaknya berpatoka pada  sejumlah kriteria penentuan lokasi IKN, yaitu lokasi strategis, lahan luas dan bebas bencana, sumber daya air cukup, potensi konflik sosial yang rendah, serta memenuhi perimeter pertahanan dan keamanan. 

Ia menjelaskan, urgensi pemindahan ibu kota mengingat sekitar 57 persen penduduk Indonesia terkonsentrasi di Jawa dan  menyumbang 58 persen Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

"Kondisi tersebut,  menunjukan ketimpangan pembangunan yang terpusat di Kawasan Barat Indonesia, padahal potensi di Kawasan Timur Indonesia juga sangat besar," katanya. 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X