JIS Banyak Masalah, Anggota DPRD DKI Ngaku Tak Bangga hingga Sebut Stadion Kampung

- Rabu, 3 Agustus 2022 | 11:32 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berlari mengiring bola saat meresmikan Stadion Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta, Minggu( 24/7/2022). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berlari mengiring bola saat meresmikan Stadion Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta, Minggu( 24/7/2022). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Anggota DPRD DKI Jakarta, Ichwanul Muslimin mengaku tidak bangga dengan berdirinya Jakarta International Stadium (JIS). Hal itu diungkapkan lantaran mengingat pagar pembatas tribun stadion ambruk saat grand launching pada Minggu (24/7/2022) lalu. 

Pernyataan tersebut bertolak belakang dengan yang diungkapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebut JIS merupakan stadion kebanggaan warga Jakarta. 

Pasalnya, menurut Ichwanul, pembangunan stadion tersebut telah memakan anggaran sebesar Rp4,5 triliun. Maka dari itu, ia merasa malu karena baru dipakai namun pagar pembatas bagian tribun penonton malah roboh. 

"Kalian ini (Jakpro) dengan enak minta anggaran bangun dan alasan untuk kebanggaan warga Jakarta, tapi saya gak ada bangga-bangganya. Terus terang saja bikin malu," ujar Ichwanul dalam rapat Komisi B, Rabu (3/8/2022). 

Baca Juga: Beberkan Penyebab Pagar Pembatas JIS Ambruk, Jakpro: karena Diinjak dan Diduduki Penonton

Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI ini pun mempertanyakan kinerja PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pemilik proyek dalam melakukan pengawasan terhadap kontraktor yang mengerjakan. 

"Dengan anggaran yang luar biasa, Rp4 triliun lebih. Dengan mata telanjang juga sudah bisa lihat. Kemudian pada saat pengerjaan, Jakpro itu kalian di mana?" terangnya. 

"Monitor enggak terhadap vendornya? konsultan, kontraktor itu monitor? Pembayarannya seperti apa? apa jangan-jangan telat," tambah Ichwanul. 

Sementara itu, Anggota DPRD DKI Jakarta lainnya, yakni Hasbiallah Ilyas menilai JIS bukan stadion megah bertaraf internasional, tapi stadion bertaraf kampung. Hal tersebut masih dikarenakan kejadian pagar pembatas yang roboh. 

"Awalnya saya sangat bangga loh kita punya jis yang taraf nya internasional seperti MU (Manchester United) seperti macam-macam, dan seperti negara-negara Eropa lah. Tapi setelah kejadian ini, ini saya berpikir JIS bukan taraf Eropa pake taraf tarkam ini, taraf kampung, jadi saya enggak bangga," ungkapnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X