Polisi Vietnam Ambil Sampel DNA Keluarga Korban Truk London

- Senin, 28 Oktober 2019 | 11:31 WIB
REUTERS/Stringer NO
REUTERS/Stringer NO

Pada Minggu (27/10), kepolisian Vietnam mengambil sampel rambut dan darah anggota keluarga dari 39 orang terduga korban tewas di truk pendingin di London pada pekan lalu. Hal ini dilakukan untuk  keperluan tes DNA.

Ayah dari Joseph Nguyen Dinh Luong dan juga Pham Thi Tra My, dua orang yang menjadi korban tewas dalam kecelakaan itu mengatakan, polisi mengunjungi kediaman mereka secara terpisah untuk mengumpulkan sampel yang dibutuhkan.

-
REUTERS/Kham

“Polisi dari Kementerian Keamanan Masyarakat datang untuk mengambil sampel DNA dari rambut dan darah kami,” kata Nguyen Dinh Gia di Can Loc, Provinsi Ha Tinh, Vietnam.

Sementara itu, hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak pemerintah dan kepolisian. Di Inggris sendiri, aparat kepolisian setempat sedang berupaya untuk mengidentifikasi jasad yang ditemukan pada Rabu (23/10). Jasad itu ditemukan di dalam truk pengangkut di kawasan industri Grays, sekitar 32 kilometer sebelah timur dari pusat London.

-
REUTERS/Kham

Mulanya, aparat kepolisian meyakini bahwa para korban adalah warga negara China. Namun mereka meminta bantuan pada komunitas Vietnam.

Pengambilan tes DNA yang dilakukan polisi karena saat kejadian, hanya sedikit korban yang membawa identitas. Sehingga polisi harus melakukan proses identifikasi dengan memanfaatkan sidik jari, kondisi gigi, DNA, serta foto dari kerabat.

-
REUTERS/Kham

Pemimpin komunitas perdesaan mengatakan, 39 jasad yang ditemukan di belakang truk pendingin dekat London kemungkinan berasal dari Vietnam. Penemuan korban ini baru diketahui pada Rabu (23/10), setelah layanan darurat disiagakan untuk orang-orang yang berada di dalam kontainer truk di kawasan industri di Grays, sekitar 32 km timur pusat kota London.

Kini, pemerintah China dan Vietnam bekerja sama dengan kepolisian Inggris untuk menangani kasus tersebut. Pastor Katolik di kota Yen Thanh, Provinsi Nghe An, Vietnam bernama Anthony Dang Huu Nam menyatakan pada Sabtu (26/10) bahwa ia percaya kebanyakan korban tewas merupakan warga Vietnam, dan hal itu menyebabkan masyarakat berduka.

-
REUTERS/Kham

"Seluruh distrik diselimuti awan duka," kata Nam, saat mendoakan para korban melalui pengeras suara pada Sabtu (26/10).

"Saya masih memiliki kontak lengkap semua keluarga korban, dan akan menggelar doa bersama untuk mereka malam ini. Ini sebuah bencana bagi komunitas kami," lanjutnya.

Nam mengatakan bahwa pihak keluarga korban memberitahunya jika ada kerabatnya yang pergi ke Inggris saat itu, namun tak bisa menghubunginya lagi.

-
REUTERS/Kham

Kementerian Luar Negeri Vietnam mengatakan melalui pernyataan, Sabtu, pihaknya telah memerintahkan kedutaan besarnya di London untuk membantu Kepolisian Inggris mengidentifikasi para korban. Sementara itu, Kepolisian Essex menolak menjelaskan bagaimana pertama kali mereka mengidentifikasi para korban berasal dari China.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X