Inspektur Polisi Dua (Anumerta) Erwin Yudha Wildani menghembuskan napas terakhirnya pada Senin (26/8) dini hari. Perjuangannya untuk pulih dari luka bakar berakhir.
Ipda Erwin meninggal dunia setelah menjadi korban terbakar saat menunaikan tugas mengamankan demo mahasiswa di depan kantor Bupati Cianjur, 15 Agustus lalu.
Dia bersama tiga anggota kepolisian resor (Polres) Cianjur tersambar api dari ban yang dibakar pengunjuk rasa. Api tersebut membesar setelah ada oknum yang melempar kantong berisi bensin.
Luka bakar Ipda Erwin disebut paling parah, yakni mencapai 80 persen. Dia kemudian berpulang setelah beberapa hari menjalani perawatan.
Menjaga ketertiban saat demo di depan kantor Bupati Cianjur menjadi tugas terakhir Ipda Erwin.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkapkan, Ipda Erwin adalah anggota Polri yang penuh dedikasi. "Almarhum telah mengabdikan diri bertugas selama 25 tahun 7 Bulan," katanya.
Cita-Cita Jadi Polisi
Dedikasi ini tak lepas dari cita-cita Ipda Erwin semasa kecil. Ibunda almarhum, Sadiah, mengatakan sang anak memang punya mimpi untuk menjadi polisi sejak kecil.
"Kalau ada yang bertanya, dia selalu menjawab ingin jadi polisi," tutur Saidah.
Dedikasi akademi kepolisian tahun 1994 itu pun berakhir setelah gugur saat menjalankan tugas menjaga keamanan dan ketertiban.
Atas dedikasinya itu, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menganugerahi kenaikan pangkat luar biasa. Erwin yang awalnya berpangkat Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu), naik menjadi Inspektur Polisi Dua (Ipda).
Pemakaman Ipda Erwin kemudian dilakukan secara militer di Taman Makam Pahlawan Cikaret, Kabupaten Cianjur. Upacara pemakaman di pimpin Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi.
Hadir pula Kapolres Cianjur AKBP Soliyah, Dandim 0608/Cianjur Letkol Inf Rendra Dwi Ardhani serta Plt Bupati Cianjur Herman Suherman.
