Gaet Milenial, Tempat Wisata Harus Bisa Diviralkan di Media Sosial

- Selasa, 3 September 2019 | 10:08 WIB
Kawasan Candi Cangkuang Garut, Jawa Barat (Kemenpar)
Kawasan Candi Cangkuang Garut, Jawa Barat (Kemenpar)

Kementerian Pariwisata mencatat lebih dari 50 persen traveller atau wisatawan yang datang ke Indonesia adalah milenial. Sehingga, keberadaan milinial harus dijadikan pasar potensial dengan membangun destinasi digital untuk memanjakan para wisatawan ini. 

Kemenpar meminta para pelaku usaha pariwisata bisa mengantisipasi perubahan perilaku wisatawan terutama milenial, dengan memfasilitasi tersedianya objek pariwisata terbaik bagi kaum milenial.

"Milenial adalah masa depan pariwisata Indonesia. Who wins the future, wins the game. Ini adalah implementasi kebijakan Kementerian Pariwisata yang serba digital melalui Tourism 4.0,” kata Menpar Arief Yahya dalam siaran persnya, Selasa (3/9).

Ia mengatakan, saat ini terjadi perubahan perilaku wisatawan yang semakin digital. Lebih dari 70 persen para wisatawan melakukan search and share melalui platform digital. "Pasar wisatawan milenial besar dan terus tumbuh serta pengaruhnya luar biasa. big and loud,” jelas Menpar Arief Yahya.

Arief mengatakan, pemerintah daerah dan stakeholder pariwisata, harus siap membangun fasilitas destinasi digital dalam wujud pasar wisata digital dengan menawarkan berbagai atraksi menarik yang dibutuhkan generasi milenal dalam berwisata. 

Beberapa yang bisa jadi pilihan yaitu spot foto, kuliner unik, maupun atraksi wisata menarik (instagramable) untuk diunggah atau ‘diviralkan’ di media sosial. "Langkah ini diharapkan mampu memaksimalkan pergerakan dan perjalanan wisatawan khususnya wisatawan milenial," katanya.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X