Jika tidak ada aral melintang, pekan ini akan digelar pembahasan mengenai nasib jamaah umrah yang gagal berangkat, paska Pemerintah Arab Saudi menutup sementara layanan Ibadah Umrah, paska merebaknya wabah virus corona.
Pembahasan terkait pengembalian hak-hak jamaah, seperti pengembalian biaya tiket hingga visa. Keinginan ini bukan hanya disampaikan oleh pihak jamaah, namun juga penyelenggara perjalanan umrah.
Misalnya saja, Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (Sapuhi) telah membuat surat permohonan langsung kepada Presiden RI agar hak-hak para jamaah haji yang batal berangkat tidak dihanguskan, termasuk juga tiket penerbangan hingga visa kunjungan umrah dan ziarah, serta tidak menghanguskan uang jaminan penyelenggara umrah.
Sebagai pembanding, jamaah umrah yang menggunakan maskapai asing diberitakan dapat melakukan refund, penukaran kembali tiket yang sudah dibeli dengan uang.
Indonesian National Aircarrier Association (INACA), sebagai asosiasi yang menaungi maskapai penerbangan domestik saat dikonfirmasi Indozone menyebutkan, besar kemungkinan bahwa keputusan yang akan diambil yaitu melakukan reschdule jadwal penerbangan.
Meski demikian, belum diketahui bagaimana mekanisme penjadwalan ulang tersebut dilakukan, sebab hal itu masih harus dibahas kembali dengan seluruh stakeholder terkait.
"Rencananya minggu ini akan ada agenda pembahasan yang solutif bagi jemaah yang gagal berangkat umrah," ujar Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja kepada Indozone, Selasa (3/3/2020).
Meski belum jelas bagaimana keputusannya, namun Denon memastikan para maskapai anggota INACA akan mematuhi segala aturan dan rekomendasi yang disampaikan oleh pemerintah, dalam kaitannya menjaga agar hak dan kewajiban para penyelenggara umrah, maupun para jamaah tetap terjaga.
"Kita pasti ambil keputusan yang terbaik," pungkasnya.
