Timur Tengah Memanas, Pemerintah Siapkan Rencana Evakuasi

- Rabu, 8 Januari 2020 | 18:17 WIB
Warga merayakan serangan misil Iran ke pangkalan militer koalisi pimpinan Amerika Serikat di Irak, Rabu (8/1/2020) dinihari waktu setempat. (WANA/Nazanin Tabatabaee via REUTERS)
Warga merayakan serangan misil Iran ke pangkalan militer koalisi pimpinan Amerika Serikat di Irak, Rabu (8/1/2020) dinihari waktu setempat. (WANA/Nazanin Tabatabaee via REUTERS)

Pemerintah tengah mempersiapkan langkah evakuasi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) di kawasan Iran maupun Irak.

Hal ini dilakukan setelah meningkatnya potensi konflik terbuka antara Amerika Serikat dengan Iran, pasca serangan balasan 15 rudal balistik Iran ke dua pangkalan koalisi militer pimpinan Amerika Serikat di Irak, Rabu (8/1/2020) dinihari.

Serangan dinihari tadi merupakan buntut dari terbunuhnya pemimpin militer Iran Mayor Jenderal Qassem Soleimani dalam serangan drone oleh militer AS yang juga terjadi di Irak, Jumat (3/1/2020). 

"Terkait dengan penanganan WNI yang berada di luar negeri, tentu mekanismenya melalui perlindungan WNI dibawah koordinasi Kemenlu (Kementerian Luar Negeri) sebagai focal point," ujar Kepala Bagian Humas Direktorat Jendral Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Arvin Gumilang saat dihubungi Indozone, Rabu (8/1/2020). 

Menurut Arvin, jika konflik terus melebar dan dirasa membahayakan bagi WNI yang berada di sana, maka Kemenlu akan mengevakuasi para WNI tersebut ke negara-negara terdekat yang aman. 

"Kemungkinan evakuasi bisa ke negara-negara terdekat yang aman atau bisa juga langsung ke indonesia," tuturnya.

Sebagai catatan, bagi WNI yang pada saat proses evakuasi kehilangan dokumen perjalanan berupa paspor, maka hal itu tidak akan menjadi persoalan.

"Tentunya akan diberikan dokumen pengganti berupa SPLP (Surat Perjalanan Laksana Paspor) pada perwakilan-perwakilan RI yang terdekat, untuk kembali ke indonesia. Untuk perwakilan yang ada fungsi imigrasi yang terdekat dengan wilayah tersebut berada di KJRI Jeddah," jelasnya.

Kemudian saat ditanya terkait sudah adanya WNI yang dievakuasi dari Timur Tengah, Arvin mengaku belum tahu, karena sejatinya Kemenlu yang menjalankan proses evakuasi tersebut. 

"Untuk hal ini bisa dikonfirmasi ke Kemenlu. Tapi sampai saat ini perlintasan WNI yang masuk atau keluar di (Bandara) Soekarno-Hatta masih normal saja," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X