Viral, Dedikasi Perawat di Pedalaman Papua Barat Berujung Tragis

- Rabu, 26 Juni 2019 | 10:26 WIB
antaranews.com
antaranews.com

Kisah meninggalnya pegawai negeri sipil Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Patra Marina, di Kampung Oya, Distrik Naikere, Teluk Wondama, Papua Barat, ramai diperbincangkan di media sosial belum lama ini. 

Patra merupakan perawat PNS yang ditugaskan Dinas Kesejahteraan Rakyat (Dinkesra) Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama melalui program pelayanan desa terpencil. Pria asal Kota Palopo, Sulawesi Selatan, tersebut sudah 10 tahun mengabdikan diri di pedalaman Papua Barat.

Ketua Umum DPP PPNI, Harif Fadhillah mengatakan Patra seharusnya sudah menyelesaikan tugas dan akan dijemput menggunakan helikopter. "Namun, sampai berhari-hari hingga kondisinya sakit, belum dijemput pemerintah daerah setempat," ujar Harif, Rabu (26/6/2019).

Patra kemudian ditemukan sudah tak bernyawa pada Jumat (21/6/2019). Dia dikabarkan meninggal sejak Selasa (18/6/2019) karena sakit. Kondisi jenazah korban sudah mengeluarkan bau tak sedap.

"Karena sulitnya transportasi dan komunikasi dari tempat tugas, jenazah baru bisa dibawa ke kabupaten induk pada 22 Juni 2019," kata Harif.

Patra memang sudah sakit sejak dua pekan terakhir. Namun, akibat keterbatasan logistik dan obat-obatan, serta tidak ada transportasi dan alat komunikasi, dia akhirnya tak sempat dievakuasi dan tutup usia. 

Hanif menjelaskan Kampung Oya hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama empat hari. Jika ingin lebih cepat, bisa memakai helikopter. Namun biaya sewa helikopter cukup mahal, sekitar Rp5 juta per jam.

"Untuk evakuasi korban, jangankan mengevakuasi saat sakit, evakuasi jenazah setelah almarhum saja baru dapat dilakukan setelah empat hari meninggal dunia," katanya.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X