Berikut Ini Trik Melindungi Diri dari Dampak Asap Karhutla

- Rabu, 25 September 2019 | 11:54 WIB
ANTARA FOTO/Rahmad
ANTARA FOTO/Rahmad

Terkait dengan dampak asap karhutla yang terjadi di Riau, Pemerintah Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, menghimbau seluruh masyarakat di daerah itu agar melindungi diri. Perlindungan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

"Ada delapan trik melindungi diri dari kabut asap yang wajib dilakukan oleh masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli, Wilser Napitupulu.

-
ANTARA FOTO/FB Anggoro

 

Wilser mengatakan delapan trik yang bisa dilakukan untuk melindungi diri dari dampak asap karhutla ialah, masyarakat disiplin berperilaku hidup dan sehat, menggunakan masker, memperbanyak minum air putih, mengurangi aktivitas keluar rumah, menutup celah celah rumah dengan kain basah.

Tak hanya itu, ia juga menyarankan untuk lebih banyak konsumsi buah dan sayur, mencuci bersih dan memasak makanan dengan baik, dan langsung pergi ke sarana kesehatan jika mengalami kesulitan bernafas atau gangguan kesehatan lainnya.

"Dampak asap saat ini sudah pasti dirasakan oleh warga dengan berbagai variasi. Dampak tersebut seperti gangguan pernafasan yang menyebabkan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA)," jelasnya.

Selain itu juga, dampak asap karhutla dapat menyebbkan iritasi mata dan sejumlah dampak negatif lainnya.

-
ANTARA FOTO/Ampelsa

 

"Pagi ini kita rencanakan aksi bagi bagi masker kepada warga pengendara atau yang melintas di tugu gempa dan tugu natal," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Bandar Udara Binaka, Budi Samsaji mengatakan bahwa kabut asap akibat karhutla di Riau sudah mulai meluas ke Kepulauan Nias bagian Timur. Namun hingga kini ia belum bisa memberitahu secara detail tentang tingkat paparan asap yang terjadi di Kepulauan Nias.

"Soal tingkat paparan asap sebenarnya kewenangan kementerian lingkungan hidup, dan hingga saat ini masih belum dilakukan pengukuran," ungkapnya.

-
ANTARA FOTO/Rony Muharrman

 

Budi Samsaji menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap dampak kabut asap yang dapat mengganggu kesehatan.

"Kalau saya secara pribadi, kabut asap di Kepulauan Nias berpotensi mengganggu dan menyebabkan infeksi paru paru ringan seperti batuk, tenggorokan kering dan iritasi mata," sambungnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X