Rupiah Diprediksi akan Menguat Beberapa Hari ke Depan, Ini Penyebabnya

- Kamis, 6 Agustus 2020 | 19:00 WIB
Ilustrasi uang rupiah. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat).
Ilustrasi uang rupiah. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat).

Persoalan pengangguran di Amerika Serikat (AS), diprediksi akan menyebabkan mata uang dolar AS terus bergerak melemah. Dolar disebut akan semakin terpuruk ketika Partai Demokrat dan Partai Republik di Parlemen AS menyepakati kucuran stimulus untuk 30 juta pengangguran di AS senilai US$1 triliun. 

Hal itu disampaikan oleh Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi saat dihubungi Indozone pada Kamis (6/8/2020). 

"Jadi jika stimulus itu diketok palu, maka Amerika akan mencetak uang tak terbatas dan hal itu akan mengakibatkan inflasi tinggi. Inflasi tinggi itulah yang kemudian akan melemahkan dolar," ujar Ibrahim. 

Ia menambahkan, pelemahan terhadap dolar itu kemudian akan memicu penguatan terhadap mata uang rupiah

"Rupiah akan menguat. Sebab rupiah itu sebenarnya, gonjang-ganjingnya rupiah itu bukan dari dalam negeri. Karena dalam negeri itu cukup bagus fundamentalnya," tuturnya. 

Meski demikian, kata Ibrahim, kemungkinan lain juga masih bisa terjadi. Menurutnya, jika sidang parlemen AS besok ternyata mengumumkan tidak menyetujui kucuran insentif US$1 triliun untuk 30 juta orang yang di PHK, maka hal itu akan membuat dolar AS menguat dan mendorong koreksi terhadap mata uang rupiah. 

"Kalau itu terjadi, maka dolar akan menguat kencang, emas berguguran dan rupiah jatuh," pungkasnya. 

Sebagai informasi, Rupiah di pasar spot ditutup pada level Rp14.585 per dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan Kamis (6/8/2020). Angka ini melemah 0,24% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp14.550 per dolar AS.

Rupiah memimpin pelemahan mayoritas mata uang Asia terhadap Dolar AS. Selain rupiah, baht Thailand juga melemah 0,16%, yuan China melemah 0,16%, Dolar Singapura melemah 0,08%, Dolar Taiwan melemah 0,03%, yen Jepang melemah 0,009%, ringgit Malaysia melemah 0,005% dan Dolar Hong Kong melemah 0,001% terhadap Dolar AS.

Sementara itu, won Korea dan pesso Filipina menguat terhadap dolar AS dengan penguatan masing-masing 0,44% dan 0,01%. 

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X