Sosok Bripda Miftahul Idris, Polisi Muda yang Bunuh Diri di Musola, Istrinya Polwan Cantik

- Selasa, 20 Oktober 2020 | 12:44 WIB
Sosok Bripda Miftahul Idris semasa hidup. (Facebook/Miftahul Idris)
Sosok Bripda Miftahul Idris semasa hidup. (Facebook/Miftahul Idris)

Anggota Penjagaan Barang Sat Sabhara Polres Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Bripda Miftahul Idris diduga kuat bunuh diri dengan cara menembak dirinya sendiri pada bagian dada sebelah kiri pada hari Senin (19/10/2020) sekitar pukul 17.30 WITA.

Kematian Miftahul Idris ini sangat disayangkan mengingat dia masih sangat muda, 26 tahun. Selain masih muda, dia juga sudah punya istri seorang polwan yang diketahui bernama Bripda Tenri, bertugas di Sat Sabhara Polrestabes Makassar.

Menurut riwayat kesehatannya, Bripda Miftahul Idris pernah mengalami kecelakaan dan dirawat di RS Bhayangkara Makassar. Dia juga diduga pernah bertengkar dengan sang istri dan punya masalah keluarga. Namun, tidak diketahui pasti apa penyebab pertengkaran mereka, serta apakah ada kaitannya pertengkaran itu dengan dugaan bunuh diri yang dilakukannya.

Dalam pantauan Indozone.id pada Facebook Miftahul Idris, tampak polisi muda itu menatap ke arah kamera. Ia terlihat tampan dalam foto itu.

Berdasarkan laporan yang disampaikan kepada Kapolda Sulawesi Selatan yang juga ditembuskan kepada Kepala Divisi Propam Polri, diketahui bahwa Bripda Miftahul Idris diduga kuat bunuh diri pada hari Senin sore (19/10/2020) sekitar pukul 17.30 WITA.

Tembakan itu pertama kali didengar oleh Bripda Ary Aryansyah. Ary kemudian bergegas masuk ke dalam mushala tersebut dan terkejut melihat Bripda Miftahul Idris bersimbah darah. Darah masih mengalir dari dada dirinya dan membasahi sajadah dan lantai.

Dalam fotonya yang diterima Indozone.id, Bripda Miftahul Idris tampak telentang tak bernyawa masih di atas sajadah di dalam mushala penjagaan di dalam markas Polres Selayar. Mushala itu juga digunakan sebagai tempat penyimpanan senjata penjagaan.

Setelah mengetahui hal itu, Bripda Ary kemudian memberitahu atasannya tentang apa yang dilihatnya.

Kemudian, Kasat Reskrim, KA SPKT, dan sejumlah anggota Polres Selayar melarikan Bripda Miftahul Idris ke RS KH Hayyung, namun nyawa Bripda Miftahul Idris tak tertolong.

Atas kasus ini, pihak Polres Selayar memeriksa saksi-saksi sembari mengurus jenazah almarhum.

Kapolres Selayar AKBP Temmangnganro Machmud membenarkan kematian Bripda Miftahul Idris. Dia mengaku pihaknya masih mendalami insiden tersebut.

Machmud mengatakan Bripda Miftahul Idris diduga bunuh diri karena tidak kuat menahan rasa sakit pada bagian kepalanya. Sebab, kata dia, beberapa waktu lalu Bripda Miftahul Idris sempat mengalami kecelakaan lalu lintas dan dirawat selama lima bulan di RS Bhayangkara Makassar.

"Yang bersangkutan baru saja masuk dinas tiga hari di Polres setelah lima bulan lalu dirawat di RS dan masih ada trauma di kepalanya yang sering nyeri. Diduga kuat yang bersangkutan tidak dapat menahan rasa sakitnya sehingga bertindak di luar nalar," ungkap AKBP Machmud.

Machmud bilang kalau Miftahul Idris tidak langsung tewas usai menembak dirinya. Dia meninggal ketika dibawa ke rumah sakit.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X