Kurun 38 hari terakhir sejak 25 Februari 2021, terjadi setidaknya tiga kasus yang berkaitan dengan penggunaan senjata api.
Yang pertama, Kamis dini hari (25/2/2021), seorang polisi bernama Bripka Cornelius Siahaan menembak tiga orang di Kafe RM, di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat.
Dua di antaranya tewas di tempat. Mereka adalah seorang kasir bernama Doran Markus Manik dan seorang anggota TNI yang bertugas sebagai petugas keamanan, yakni Martinus Riski Kardo Sinurat.
Selanjutnya, Rabu sore (31/3/2021), seorang perempuan yang belakangan diketahui bernama Zakiah Aini, mondar-mandir di halaman Mabes Polri sambil membawa dan menodongkan senjata api ke arah sejumlah polisi. Ia kemudian ditembak mati di tempat.
Berselang dua hari kemudian, tepatnya Jumat (2/4/2021) dini hari, seorang pria bermobil Fortuner yang kemudian diketahui bernama Muhammad Farid Andika, terekam kamera menodongkan senjata api ke arah warga di jalanan, usai menabrak pengendara sepeda motor.
Dari semua insiden tersebut, ada perbedaan dalam pelabelan terhadap sosok yang terlibat.
Jika Bripka Cornelius Siahaan dan Muhammad Farid Andika dilabeli dengan kata 'koboi', lain halnya dengan Zakiah Aini yang sekonyong-konyong dilabeli dengan kata 'teroris'.
Sampai sekarang, belum jelas dasar penyematan kata 'teroris' terhadap Zakiah Aini.
Polisi sendiri menyebut Zakiah Aini dengan istilah "Lone Wolf" berideologi ISIS, dengan mengacu kepada unggahan terakhirnya di media sosial.
Seiring dengan penyematan kata 'teroris' itu, muncul surat wasiat yang diduga ditulis oleh Zakiah Aini. Kata 'diduga' perlu ditekankan mengingat belum ada pembuktian independen bahwa surat itu memang ditulis oleh Zakiah.
Surat wasiat itu pun berisikan kata-kata yang mengarah kepada pelaku teror pada umumnya.
Artikel Menarik Lainnya:
- Pamer Baby Bump, Tata Janeeta Tuai Pujian Netizen: Auranya Keluar, Tambah Cantik
- Hari Ini, Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah akan Menikah
- Aksi Joget TikTok Istri Dicibir, Ustaz Solmed Beri Pembelaan: Itung-itung Senam SKJ
