Sejumlah massa mengamuk karena tidak terima dengan pengumuman hasil CPNS di Kabupaten Keerom, Papua. Bentrok dengan aparat kepolisian pun tak bisa terhindarkan. Massa merusak hingga membakar kantor Bupati, kantor Disnaker, dan kantor PMK.
"Kamis, 1 Oktober 2020 sekitar pukul 16.16 WIT terjadi aksi pengerusakan dan pembakaran kantor Bupati Keerom yang dilakukan oleh massa yang tidak terima hasil pengumuman CPNS Formasi 2018 di Kabupaten Keerom," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal kepada Indozone, Jumat (2/10/2020).
Kronologi Awal Dimulai saat Polisi Melakukan Penjagaan
Pihak Polda Papua melakukan pengamanan hasil pengumuman CPNS di area kantor Bupati Keerom. Pengamanan sudah dimulai sekitar pukul 13.00 WIT.
"Pukul 13:56 WIT, anggota Polres Keerom tiba di tempat pengamanan Kantor Bupati Keerom," ungkap Kamal.
Bentrok Massa vs Polisi Dimulai
Sore harinya setelah pengumuman hasil CPNS diumumkan, sejumlah massa mulai tidak terima dengan hasil pengumuman itu. Ratusan massa yang mengamuk mulai melempari petugas kepolisian dan kantor bupati dengan batu.
"Sehingga anggota gabungan BKO Brimob Polda Papua bersama anggota Polres Keerom mengeluarkan tembakan peringatan ke udara serta gas air mata serta melakukan penyemprotan dengan menggunakan mobil water canon Polres Keerom memukul mundur dan melerai massa yang melakukan pengerusakan kantor bupati," beber Kamal.
Pembakaran Kantor Disnaker dan PMK
Pasca dipukul mundur pihak kepolisian, massa tak langsung bubar melainkan malah melakukan aksi pembakaran gedung. Sasaran gedung yang dibakar yaitu kantor disnaker dan kantor PMK hingga hangus.
"Selain melakukan pengeruskan kantor bupati, massa aksi juga melakukan pembakaran yang menyebabkan seluruh bangunan kantor disnaker, kantor PMK hangus terbakar," kata Kamal.
Massa Dipukul Mundur Polisi
Setelah situasi semakin mencekam, polisi terus berupaya memukul mundur dan membubarkan massa. Polisi pun berhasil membubarkan massa sekitar pukul 17.22 WIT.
"Gabungan anggota BKO Brimob Kotaraja bersama personel Polres Keerom kembali mengeluarkan tembakan peringatan ke udara serta mengeluarkan tembakan gas air mata untuk melerai masa yang melakukan aksi pembakaran sehingga massa dapat dikendalikan dan mundur," papar Kamal.