Amerika Desak Myanmar Bebaskan Wartawan yang Ditangkap saat Meliput

- Kamis, 4 Maret 2021 | 17:20 WIB
Polisi saat menangkap demonstran Myanmar. (REUTERS)
Polisi saat menangkap demonstran Myanmar. (REUTERS)

Amerika Serikat mendesak Myanmar membebaskan wartawan ssociated Press (AP) dan lima anggota media lainnya yang ditangkap saat meliput demonstrasi menentang kudeta militer.

Wartawan tersebut diketahui ditangkap saat kericuhan terjadi pada Rabu (3/3/2021). Para wartawan tersebut dituduh telah melanggar ketertiban umum.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Ned Price mengaku bahwa dirinya 'muak' dengan laporan dan tayangan penindakan keras terhadap demonstran.

Seperti yang diketahui, pasukan keamanan Myanmar telah menewaskan sedikitnya 38 orang pada Rabu kemarin (3/3/2021).

"Kami sangat prihatin dengan meningkatnya serangan dan penangkapan wartawan. Kami mendesak militer agar segera membebaskan orang-orang ini dan menghentikan intimidasi serta pelecehan terhadap media dan melepaskan mereka yang ditahan secara tidak adil karena menjalankan tugasnya," kata Price.

Amerika Serikat disebut telah menjatuhi sanksi kepada para pemimpin kudeta dan sejumlah perusahaan militer, sedang mempertimbangkan langkah-langkah kebijakan lebih lanjut untuk meminta pertanggungjawaban militer Myanmar.

Saat ini, mereka sedang berupaya menggalang tindakan internasional. Amerika berharap semua negara mendesak Myanmar untuk mempertanggungjawabkan kebrutalan terhadap masyarakatnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Polres Langkat Musnahkan Barbuk Ganja dan Sabu

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB
X