Tak Mampu Beli Ponsel untuk Belajar di Rumah, Siswa Ini Akhiri Hidup dengan Bakar Diri

- Jumat, 24 Juli 2020 | 16:04 WIB
Ilustrasi orang meninggal dunia. (Hindustan Times)
Ilustrasi orang meninggal dunia. (Hindustan Times)

Sejak pandemi corona melanda, pemerintah dari sejumlah negara menerapkan kebijakan belajar di rumah secara online.

Namun, kebijakan ini tak melulu menimbulkan kesan positif bagi para siswa. Pasalnya, tidak semua siswa memiliki ponsel atau laptop disertai dengan akses internet yang baik, untuk belajar daring.

Sebagian besar siswa mungkin bisa lega karena punya ponsel dan laptop canggih, serta fasilitas lainnya yang lengkap. Namun, ada beberapa siswa yang justru tak punya ponsel atau laptop untuk belajar di rumah.

Seorang anak bernama Devika, berusia 14 tahun dari Kerala, India nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bakar diri pada Juni 2020 lalu, diduga karena tak bisa mengikuti sistem pembelajaran yang ditetapkan di masa pandemi, yaitu belajar daring.

-
Devika, siswa dari India yang bakar diri karena tak mampu beli ponsel. (onmanorama.com)

Dilansir dari Al-Jazeera, Devika awalnya dilaporkan hilang oleh pihak keluarga. Selang beberapa waktu kemudian, dia ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tubuh terbakar.

Di dekat jasadnya, ditemukan sebotol minyak tanah kosong yang diduga disiramkannya ke tubuhnya lalu kemudian membakar dirinya sendiri. Dia diduga nekat melakukan bunuh diri, karena himpitan kondisi dan keuangan.

Sang ayah siswa tersebut diketahui tidak memiliki penghasilan, selama pemerintah India memberlakukan lockdwon.

Ayahnya menuturkan, di rumah mereka hanya ada satu unit TV dalam keadaan rusak. Sayangnya, ia tak memiliki uang untuk memperbaiki TV tersebut dan membelikan anaknya ponsel.

"Saya tak bisa memperbaiki TV itu, juga tak mampu membeli ponsel untuknya. Saya bilang mari kita cari cara lain setelah pergi ke rumah teman. Saya tak tahu mengapa dia melakukan itu," ungkap ayahnya.

-
Polisi melakukan evakuasi terhadap jasad Devika. (ndtv.com)

Beban keluarga tersebut semakin berat, karena sang ibu baru saja melahirkan. Kondisi ini membuat mereka benar-benar masuk dalam jurang kesulitan ekonomi.

"Keluarga itu sangat kesulitan dan gadis itu khawatir pendidikannya terpengaruh. "Laporan awal menunjukkan dia kesal karena tak memiliki akses ke TV atau kelas online sejak dimulai," ungkap seorang pejabat senior kepolisian dilansir dari NDTV.

Sejak kematian Devika, Menteri pendidikan setempat meminta laporan dari pejabat pendidikan. Insiden ini bahkan membuat aktivis mahasiswa turun k ejalan di Kerala untuk melakukan protes.

Mereka menyoroti ketidaseteraan yang terjadi antara murid-murid di daerah miskin dan pedesaan, yang kecil kemungkinan untuk belajar online di tengah pandemi.

"Seharusnya siswa miskin dapat memperoleh komputer atau ponsel dengan pinjaman tanpa bunga untuk menghindari kasus serupa di masa depan," ujar salah satu pengunjuk rasa.

Halaman:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X