Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memeroleh persembahan gedung partai baru yang besar.
Kantor dewan pengurus daerah tersebut berada di Provinsi Yogyakarta. Gedung itu berdiri di lahan yang luas. Bangunannya bertingkat lima.
Kantor baru partai itu dipersembahkan khusus buat Mega yang memang lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947 silam.
"Kantor DPD PDI Perjuangan di Yogyakarta ini dipersembahkan secara khusus kepada Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di sela acara peresmian yang digelar secara virtual, seperti dilansir dari ANTARA, Rabu (28/10/2020).
Selain Mega, Hasto mengungkapkan dirinya juga lahir di Yogyakarta. Gedung itu, kata Hasto, didesain dengan konsep hijau dan ramah lingkungan.
"Desain gedung ini inspirasinya dari concern Ibu Megawati selama ini, yakni green building. Jadi dimana kader harus memperhatikan kelestarian lingkungan," kata Hasto.
Hasto menjelaskan kantor partai tersebut bukan hanya menjadi pusat administrasi, namun berfungsi juga sebagai rumah rakyat dan rumah budaya.
Gedung itu terdiri dari 5 lantai dengan ruang lobi luas dan terbuka hingga ke atas di lantai ke satu. Di sana ada juga taman budaya. klinik kesehatan dengan layanan dokter gratis, dan mushala yang nyaman.
Di lantai kedua disiapkan ruang ketua umum partai, ruang pimpinan dan pengurus DPD PDIP Yogyakarta, serta ruang rapat yang representatif.
Tersedia juga ruang komunal di lantai ketiga yang bisa menjadi coworking space untuk bekerja dan berkegiatan. Lalu ada ruang khusus perpustakaan serta ruang kebudayaan dan berkesenian yang bisa dipakai oleh masyarakat umum.
Selain itu, DPP PDIP juga sekaligus meresmikan gedung sekolah partai di Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Gedung ini menjadi pusat penggemblengan kader partai agar terbangun kesadaran ideologi politik, dan juga kesadaran untuk menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia.
Lebih jauh, Hasto mengatakan bahwa gedung kantor partai bagi PDIP selalu memiliki makna ideologis. Dia mencontohkan, kantor pusat partai di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat yang menjadi saksi bagaimana kejamnya upaya pemerintahan otoriter era Orde Baru.
"Bagaimana kantor ini jadi saksi perjuangan politik melawan pemimpin otoriter. Akhirnya kekuatan otoriter dihancurleburkan. Tetapi Bung Karno justru tetap sebagai sumber semangat kita, akhirnya terbukti kita tak bisa dihancurleburkan karena kita punya ideologi Pancasila," kata Hasto.
Megawati sendiri mengaku dirinya berharap pembangunan kantor baru, termasuk di Yogyakarta ini, bisa menginspirasi agar kantor sejenis bisa dibangun di kota lain.