Guru Besar IPB Minta Pemerintah Batalkan Rencana Impor 1 Juta Ton Beras

- Sabtu, 20 Maret 2021 | 13:30 WIB
Pekerja menata karung berisi beras di Gudang Bulog Kanwil DKI dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Pekerja menata karung berisi beras di Gudang Bulog Kanwil DKI dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Guru Besar Fakultas Pertanian IPB sekaligus Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI), Dwi Andreas Santosa mengimbau agar pemerintah membatalkan rencana impor 1 juta ton beras.

"Pertama batalkan dulu, pernyataan itu menyakitkan petani," ucap Dwi dalam sebuah diskusi virtual, Sabtu (20/3/2021).

Apabila pemerintah memutuskan untuk tetap melakukan impor beras, Dwi mengimbau agar dilakukan peninjauan terlebih dahulu pada Juli dan Agustus, yakni di mana sudah memasuki panen musim pertama.

"Silakan lakukan di bulan Juli-Agustus, karena di Juli-Agustus panen sudah mulai nampak, luas tanam untuk musim kedua sudah ada," terangnya.

Baca Juga: Konflik Internal di Demokrat Tak Lepas dari Memudarnya Karisma Seorang SBY

Menurut Dwi, pemerintah seharusnya melakukan estimasi produksi terlebih dahulu pada Juli dan Agustus. Maka dari situ terlihat berapa jumlah produksi pangan, yakni salah satunya beras dapat diperoleh.

"Sehingga kita bisa mengestimasi produksi dengan relatif lebih tepat. Nah bila bulan Juli-Agustus itu sudah ada jatah yang relatif lebih tepat terkait produksi 2021, silakan kalau mau ditinjau lagi terkait keputusan tersebut," terangnya.

"Kalau memang surplus ngapain impor kan? Tapi kalau memang minus, ya silakan, kami mewakili tani sih memaklumi. Karena enggak mungkin itu beras datang dari langit turun ke bumi. Kalau produksi kita ga mencukup, satu-satunya kita jalankan mengambil dari luar negeri," tandas Dwi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X