Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan DKI Jakarta mencatat bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menggelontorkan anggaran hampir Rp1 triliun untuk penyelenggaraan Formula E.
Dalam laporan itu disebutkan, Kepala BPK Perwakilan DKI Jakarta Pemut Aryo Wibowo menyebutkan Anies telah membayar Rp983,3 miliar kepada pihak Formula E. Hal ini diketahui dari hasil laporan tahun anggaran 2019-2020.
“Berdasarkan penelitian transaksi keuangan terkait penyelenggaraan Formula E diketahui bahwa pembayaran yang telah dilakukan kepada FEO adalah senilai GBP53.000.000 atau setara Rp 983.310.000.000," tulis Pemut dalam laporan itu seperti dikutip, Jumat (19/3/2021).
Adapun, pada laporan itu diuraikan kalau jumlah uang yang mencapai Rp1 triliun tersebut digunakan untuk membayar commitment fee dan Bank Garansi Formula E.
Baca Juga: Perguruan Tinggi Kini Diperbolehkan Belajar Secara Tatap Muka, Tapi SMA Tetap Daring
Dirincikan bahwa Pemprov DKI telah membayar commitment fee sebesar Rp560,3 miliar, dan Bank Garansi senilai Rp423 miliar. Adapun commitment fee disetor Pemprov DKI pada 2019 sebesar Rp360 miliar dan tahun 2020 senilai Rp200,3 miliar.
Seperti diketahui sebelumnya, penyelenggaraan Formula E seharusnya digelar di ibu kota pada 6 Juni 2020 lalu. Namun, ajang balap mobil listrik bertaraf internasional itu urung dilaksanakan imbas pandemi Covid-19.
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pihak yang ditunjuk Anies menggelar Formula E di Jakarta pun melakukan renegosiasi dengan FEO. Hasilnya, uang Rp423 miliar untuk Bank Garansi berhasil ditarik. Namun, commitment fee Rp560 miliar yang telah disetor tak bisa ditarik.
“Pihak FEO menyatakan fee itu sebagai jaminan keuangan atas potensi kewajiban-kewajiban PT Jakpro sesuai perjanjian sebelumnya," ucap Corporate Communication Manager PT Jakarta Propertindo, Melisa Sjach.
