Aktivis HAM yang fokus membela kemerdekaan Papua, Veronica Koman, mulai merespons cuitan-cuitan Yusuf Leonard Henuk, guru besar Universitas Sumatera Utara (USU) yang telah menghina orang Papua dengan sebutan 'bodoh' dan menghina mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai dengan menyandingkan foto Pigai dengan foto seekor monyet sedang bercermin.
Veronica mengatakan, Yusuf tidak pantas dipanggil dengan sapaan 'Prof' karena sikapnya. Sebaliknya, ia mengusulkan publik memanggil Yusuf dengan sapaan 'Si Ucup'.
"Ga pantes rasis kek @ProfYLH ini dipanggil ‘prof’, ayo biasakan panggil dia dengan ‘Si Ucup’!" tulisnya.
Ga pantes rasis kek @ProfYLH ini dipanggil ‘prof’, ayo biasakan panggil dia dengan ‘Si Ucup’!
— Veronica Koman (@VeronicaKoman) February 3, 2021
Veronica juga menyoroti alasan Yusuf yang berdalih bahwa kata 'bodoh' yang ia sematkan ke orang Papua hanya ditujukan kepada orang Papua yang ingin merdeka.
"Ini si Ucup Henuk emang rasis combo berwatak kolonial banget, khas penjajah. Kok cap orang Papua (di)bodoh(i) karena pandangan politiknya, emangnya Orang Papua ga bisa berpikir sendiri? Ucupp Ucup, ya karena orang2 kek elu Cup, Papua makin pengen merdeka," cuit Veronica.
Veronica kemudian membagikan cuitan Yusuf yang meminta Jokowi untuk membatalkan kemenangan calon Bupati Sabu Raijua Orient Patriot karena diketahui memiliki paspor ganda. Vero menyebut Yusuf tak kapok ditertawakan.
"Tak Kapok Ditertawakan Se-Indonesia, Si Ucup Rasis Kembali Caper kepada Presiden," cuitnya.
Yth.Presiden @jokowi,cq.@Kemendagri_RI,mohon dipertimbangkan guna batalkan pasangan"ORIENT-ULY"karena diduga kuat ada permainan kotor Ketua DPD @Pdemokrat NTT loloskan Warga Negara Amerika tipu semua Orang Sabu&terpilih tapi tak sah karena ORIENT non-WNI. (https://t.co/dwuP97mesv
— Prof. Yusuf L. Henuk (Partner BIBI LUNG) (@ProfYLH) February 3, 2021
Amatan Indozone pada akun Facebook-nya, Yusuf Leonard Henuk kerap menampakkan giginya ketika tersenyum saat difoto.
Setiap kali menulis di media sosial, ia tidak pernah taat kaidah bahasa dan sintaksis kalimat-kalimat yang ia tulis juga belepotan.
Sebelum jadi guru besar di USU, Yusuf diketahui pernah mengajar di Universitas Nusa Cendana (UNDANA) di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Ia diterima pindah ke USU oleh Rektor USU Runtung Sitepu, yang akan digantikan oleh Muryanto Amin pada 28 Januari 2021.
"SUDAH SEPATUTNYA @ProfYLH-GINTING BERTERIMA KASIH BANYAK KE PROF. RUNTUNG SITEPU YANG TERIMA PINDAHAN @ProfYLH-GINTING DARI UNDANA KE @usuofficial," ungkap Yusuf di Twitter pada 23 Januari 2021.
