Harga Minyak Kembali Merosot, Apa Penyebabnya?

- Rabu, 17 Juni 2020 | 09:34 WIB
Ilustrasi industri minyak. (Pexels/Life Of Pix)
Ilustrasi industri minyak. (Pexels/Life Of Pix)

Harga minyak kembali melemah pada Rabu pagi (17/6/2020), terbebani peningkatan persediaan minyak mentah Amerika dan kekhawatiran tentang potensi gelombang kedua pandemi virus corona.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, turun 40 sen, atau 1,0%, menjadi US$40,56 per barel pada pukul 07.47 WIB, laporan Reuters.

Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), menyusut 59 sen, atau 1,5%, menjadi US$37,79 per barel.

Kedua tolok ukur itu melejit lebih dari 3% di sesi sebelumnya setelah Badan Energi Internasional (IEA) menaikkan proyeksi permintaan minyak 2020 menjadi 91,7 juta barel per hari (bph) dan penjualan ritel AS mencatat rekor kenaikan pada periode Mei.

Namun, kenaikan stok minyak mentah dan bahan bakar Amerika, yang dilaporkan dalam perdagangan pasca- settlement, mendorong kekhawatiran mengenai tingginya pasokan dan menekan harga minyak.

Persediaan minyak mentah AS naik 3,9 juta barel pada pekan hingga 12 Juni menjadi 543,2 juta barel, di atas ekspektasi analis yang memperkirakan penurunan 152.000 barel, menurut data dari kelompok industri American Petroleum Institute.

-
Ilustrasi.(freepik)

Stok bensin meningkat 4,3 juta barel dan stok bahan bakar destilasi, termasuk solar dan minyak pemanas, naik 919.000 barel.

Kekhawatiran akan kemungkinan gelombang kedua virus corona juga turut membebani harga, dengan jumlah kasus secara global melampaui 8 juta.

"Tampaknya tidak terhindarkan mungkin ada lonjakan kecil dan wabah terisolasi di seluruh dunia. Mungkin butuh waktu bagi pasar minyak untuk melakukan desensitisasi, mengingat kerapuhan pemulihan yang baru terjadi," kata Stephen Innes, Kepala Strategi Pasar Global AxiCorp kepada Reuters.

Sementara itu, panel pemantauan yang dipimpin OPEC akan bertemu, Kamis, untuk membahas lebih lanjut cara-cara untuk memperkuat dan meninjau kepatuhan dengan komitmen OPEC guna membatasi produksi minyak dan mendukung harga.

Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC +, sepakat untuk mengurangi pasokan sebesar 9,7 juta barel per hari , sekitar 10% dari permintaan pra-pandemi hingga akhir Juli.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X