Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau agar masyarakat tidak panik menanggapi potensi gempa tektonik berkekuatan besar di wilayah selatan daerah tersebut dan berpotensi tsunami di Pantai Selatan.
Terkait dengan siaran pers dari Badan Penelitian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tentang potensi gempa di selatan Bantul mencapai 8,8 Skala Richter itu jika dilihat dari sisi ilmu pengetahuan memang betul dilakukan berdasarkan kajian ilmiah. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul.
"Sehingga yang perlu kita perhatikan terkait dengan informasi itu harapan kita masyarakat tidak perlu panik menanggapi kajian yang sudah disampaikan oleh Dokter Wijokongko, ahli gempa bumi tsunami (dari BPPT, red.) tersebut," ujar Dwi.
Meskipun begitu, informasi tersebut tetap harus menjadi peringatan bagi masyarakat agar selalu waspada dengan segala macam ancaman bencana alam yang terjadi di Bantul.
"Dengan demikian kita tidak boleh lengah, tidak boleh lalai terkait dengan potensi itu, sehingga masyarakat akan semakin siap, masyarakat akan semakin siaga terkait dengan informasi-informasi itu," ujarnya.
"Sehingga masyarakat tidak perlu panik, tetapi yang penting mari kita siapkan seluruh komponen masyarakat untuk tetap siaga dan waspada," lanjutnya.
Menanggapi potensi tersebut, pemerintah daerah bakal semakin rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang rawan terdampak bencana, termasuk mitigasi bencana supaya masyarakat bisa evakuasi mandiri saat bencana terjadi. Dwi juga mengingatkan agar masyarakat tidak perlu takut berlebihan.
