Mahfud MD Dukung Usulan PDIP soal Pileg Digelar Proporsional Tertutup

- Kamis, 13 Oktober 2022 | 14:18 WIB
Menko polhukam Mahfud MD (kiri) dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kanan). (INDOZONE Harits Tryan)
Menko polhukam Mahfud MD (kiri) dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kanan). (INDOZONE Harits Tryan)

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto kembali memberikan usulan mengenai perubahan sistem kepemiluan di Indonesia. Salah satunya mengenai pemilihan legislatif (Pileg) digelar secara proporsional tertutup.

Hal ini dikatakan Hasto dalam acara Focus Group Discussion yang digelar DPP PDIP dengan tema Reformasi Sistem Hukum Nasional: Pendekatan Ideologi, Konstitusi dan Budaya Hukum di sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Kamis (13/10/2022).

"Kita mengusulkan nanti Pileg dengan proporsional tertutup. Tetapi instrumennya prof Mahfud yang kita sempurnakan," ujar Hasto.

BACA JUGA: Sekjen Gerindra Sebut Ada Kecenderungan Calon Pemimpin Hanya Bikin Tempat Selfie

Hasto berkata dengan sistem Pileg secara proporsional tertutup maka seluruh calon anggota legislatif (caleg) yang akan maju harus mendapatkan pendidikan politik.

Misalnya pendidikan politik itu diberikan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) maupun Lemhanas. Diharapkan mereka bisa menjadi calon legislatif yang handal, dan paling penting mempunyai moral.

"Sehingga negara menyiapkan, ikut menyiapkan kader-kader partai-partai yang lolos parlementiary treshold untuk dipersiapkan menjadi legislator yang hebat, yang punya landasan moral, yang punya pemahaman terhadap ideologi konstitusi kita, sehingga disiapkan, kasih raportnya disitu," tegas Hasto.

Hasto memandang sistem proporsional terbuka, dia menilai untuk menjadi seorang ketua DPC saja harus mengeluarkan biaya politik yang besar. Mengingat, sistem tersebut menganut one man one vote one values.

“Ketika lembaga disiapkan kaderisasi oleh negara, bagaimana potret kemampuannya. Nah meskipun kewennagannya tetap berada di partai politik,” beber Hasto.

Di tempat yang sama, Menko Polhukam Mahfud MD mendukung agar pileg kembali ke sistem proporsional tertutup. Dia bilang kalo hal tersebut bisa dilansakanan akan memberikan dampak bagus.

"Saya ingin tambahkan dukungan dulu kepada PDIP salah satunya agar Pemilu itu kembali ke sistem proporsional tertutup.  Kalau dikembalikan tertutup itu bagus. Diubah saja," jelas Mahfud.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Intens Temui Ketum Parpol untuk Jaga Stabilitas Politik

Mahfud menerangkan bahwa sewaktu itu MK hanya mengganti frasa saja dan bukan memutuskan agar sistem pemilu menjadi proporsional terbuka.

“MK hanya coret frasa disebutkan yang jadi anggota DPR terpilih itu adalah yang dapat suara terbanyak di atas 35 persen. Karena kalau 50 persen enggak ada yang dapat suara terbanyak. Calonnya 10, dibagi 10 ya 10 persen," kata dia.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X