Gunung Semeru terpantau masih terus mengalami erupsi. Adapun erupsi itu teramati dengan kolom letusan kurang lebih 300 meter di atas puncak Semeru yang berada di ketinggian 3.976 meter di atas permukaan laut.
"Tinggi kolom letusan teramati 300 m di atas puncak," kata petugas pos pantau Gunung Semeru, Mukdas Sofian sebagaimana dalam keterangan yang dilihat dari laman PVMBG, Kamis (8/12/2022).
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi Lagi Pagi Ini, Keluarkan Abu Setinggi 400 Meter
Dijelaskan Mukdas, bahwa kolom abu di Gunung Semeru juga teramati berwarna putih hingga kelabu. Kemudian intensitas kolom abu intensitas sedang hingga tebal ke arah utara dari Gunung Semeru.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 19 mm dan durasi 72 detik," beber dia.
Baca Juga: Pemerintah Inggris Minta Warganya Enggak Liburan ke Indonesia karena Letusan Gunung Semeru
Lebih lanjut, Mukdas mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi).
"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 km dari puncak," imbaunya.
Kemudian, kata dia, masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 8 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Terpenting adalah mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
"Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," tukasnya.
