Kelonggaran kebijakan lockdown yang dilakukan di negara bagian Georgia, membuat jumlah korban virus corona bertambah. Sejumlah tempat usaha, seperti salon, spa, dan studio tato di negara bagian Georgia, diketahui telah mendapat izin beroperasi pada Jumat (24/4/2020).
Hingga Sabtu (25/4/2020), jumlah kematian akibat virus corona sebanyak 52.217 kematian dengan jumlah kasus mencapai 925.758 kasus.
Keputusan Gubernur Georgia, Brian Kemp yang melonggarkan kebijakan lockdown di daerah tersebut mendapat kritikan dari Presiden AS, Donald Trump. Brian disebut sudah melanggar aturan kebijakan lockdown terlalu cepat.
I (or @VP) never gave Governor Brian Kemp an OK on those few businesses outside of the Guidelines. FAKE NEWS! Spas, beauty salons, tattoo parlors, & barber shops should take a little slower path, but I told the Governor to do what is right for the great people of Georgia (& USA)!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) April 24, 2020
"Spa, salon kecantikan, studio tato, dan salon rambut seharusnya lebih bersabar lagi," tulis Trump di akun Twitter-nya.
Sementara itu, Trump telah menberi perintah kepada Brian untuk melakukan apa saja, yang terbaik unuk rakayat Georgia dan Amerika. Namun, Trump menilai bahwa keputusan Brian yang memberi izin agar gerai bisnis kembali beroperasi, disebut Trump sebagai langkah yang paling agresif di antara negara bagian lain.
Gerai bisnis seperto restoran, teater dan klub privat diizinkan untuk beroperasi, dengan syarat tetap memberlakukan protokol kesehatan seperti social distancing dan tetap memakai masker.
Namun, kebijakan ini dinilai dapat memicu gelombang kedua penularan virus corona. Jumlah kasus positif corona di Georgia sebenarnya lebih rendah daripada New York. Kendati demikian, Georgia tetap mencatat angka yang cukup signifikan.