Sentimen Positif Negatif Bakal Pengaruhi Perekonomian Minggu Ini

- Senin, 11 Mei 2020 | 13:47 WIB
Ilustrasi rupiah dan dolar (ANTARA/Retno Esnir)
Ilustrasi rupiah dan dolar (ANTARA/Retno Esnir)

Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee mengungkapkan, ada sejumlah sentimen positif dan negatif, baik dari global maupun domestik yang akan mempengaruhi harga komoditas, perdagangan di capital market hingga pergerakan nilai tukar mata uang di dunia dalam sepekan kedepan. Diakui oleh Hans, situasi pandemi Covid-19 masih mendominasi seluruh permasalahan dunia. 

Hans Kwee mengatakan, pembukaan lockdown di berbagai negara menjadi sentiment positif pekan ini dan pekan depan. Pemerintah California berencana mengizinkan toko pakaian, toko buku dan toko bunga untuk dibuka kembali pada pekan ini. 

Pemerintah New York berencana pada pekan depan untuk mengurangi pembatasan pada produsen, konstruksi, dan pengecer. Negara bagian lainnya termasuk Georgia bahkan telah melongarkan pembukaan beberapa bisnis non-essential untuk beroperasi. 

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakui akan ada lebih banyak kematian akibat virus corona ketika lockdown dikendorkan. Tetapi Trump berpendapat bila tidak membuka kembali bisnis juga akan membuat orang kehilangan nyawa dengan cara lain seperti overdosis dan bunuh diri.

Pelonggaran lockdown membuat investor berspekulasi bahwa ekonomi akan kembali normal dalam waktu dekat. Harga saham telah naik secara agresif dari posisi terendah di bulan Maret. Di pasar modal terbentuk kurva pemulihan berbentuk V, tetapi akan sulit terjadi pada sektor riil. 

Kekhawatiran pelaku pasar adalah pada akhir bulan Mei lebih banyak negara bagian melakukan pelongaran lockdown, tetapi permintaan tidak kembali seperti harapan pasar. Selain itu pasar juga kawatir pembukaan lockdown yang terlalu cepat akan membuat kasus penyebaran Covid 19 meningkat kembali sehingga terjadi penutupan ekonomi kembali. 

Sementara itu, awal pekan pasar dikejutkan potensi perang dagang jilid 2. Hal ini menyusul kecurigaan Presiden USA Donald Trump bahwa virus corona baru berasal dari sebuah laboratorium di China, tetapi dia tidak memberikan bukti untuk mendukung klaim tersebut. 

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan ada sejumlah besar bukti bahwa virus corona muncul dari sebuah laboratorium di kota Wuhan di Tiongkok Tengah. Hal ini diperpanas pernyataan penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengancam akan meminta pertanggung jawaban China terkait wabah virus corona. Koran Global Times China meminta USA untuk menyajikan bukti. Pasar turun akibat munculnya kembali kemungkinan perselisihan AS-Tiongkok.

Pembicaraan via telepon antara pejabat USA dan Tiongkok menimbulkan harapan bahwa ketegangan perdagangan mereda. Menteri Keuangan Steven Munchin dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer berbicara dengan Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He tentang perjanjian perdagangan fase satu yang ditandatangani pada Januari. 

Dalam pernyataan sesudahnya, mereka mengatakan kedua belah pihak sepakat bahwa meskipun dalam kondisi darurat kesehatan global saat ini, kedua negara sepenuhnya berharap untuk memenuhi kewajiban mereka tepat waktu sesuai perjanjian yang dibuat. 

"Hal ini menjadi sentiment positif pasar pekan ini," kata Hans Kwee kepada Indozone, Senin (11/5/2020).   

Sementara itu, data tenaga kerja AS yang keluar menunjukan lonjakan orang kehilangan pekerjaan dan lonjakan tingkat pengangguran adalah terburuk sejak Perang Dunia II. Departemen Tenaga Kerja AS mencatat, 20,5 juta orang kehilangan pekerjaan pada periode bulan April dan hal ini membuat tingkat pengangguran naik menjadi 14,7% dari sebelumnya 4,4%. 

Hasil ini ternyata lebih baik daripada ekpektasi pelaku pasar. Para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan tingkat kehilangan pekerjaan 21,5 juta dan tingkat pengangguran akan mencapai 16%. Sedangkan data klaim tunjangan penganggguran mingguan mencapai 3,169 juta turun dari revisi 3,846 juta pada pekan sebelumnya tetapi lebih tinggi dari hasil survei ekonom Reuters yang memperkirakan 3,0 juta klaim. 

Hal ini menjadikan dalam tujuh minggu total klaim tunjangan pengguran menjadi 33,5 juta. Penghitungan tunjangan klaim pengangguran minggu lalu adalah yang terendah sejak virus corona baru dinyatakan sebagai pandemic sejak pertengahan Maret. Kemungkinan AS telah melalui yang terburuk dari lockdown dan sekarang pelaku pasar mulai menganalisis langkah pembukaan kembali bisnis dan bagaimana data kedepannya. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X