Pemprov DKI Ogah Membatasi Peredaran PKL saat CFD

- Jumat, 22 November 2019 | 07:26 WIB
PKL menjajakan dagangannya di Jalan Pamekasan saat berlangsung CFD di Jakarta, Minggu (17/11). Pemprov DKI Jakarta melakukan penataan terhadap PKL yang berjualan saat CFD (Antara/Indrianto Eko Suwarso).
PKL menjajakan dagangannya di Jalan Pamekasan saat berlangsung CFD di Jakarta, Minggu (17/11). Pemprov DKI Jakarta melakukan penataan terhadap PKL yang berjualan saat CFD (Antara/Indrianto Eko Suwarso).

Pedagang kaki lima (PKL) menjamur saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau car free day (CFD). Angka PKL yang berjualan saat CFD jumlahnya mencapai 2.959, meningkat lebih dari 400 pedagang sejak pendataan pertama pada 23 Juni 2019. 

Meski demikian, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bergeming untuk melakukan pembatasan PKL saat CFD. Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan, Adi Ariantara, menegaskan belum bisa mengambil langkah tersebut.

"Sampai saat ini masih pendataan karena pembatasan juga akan berpengaruh. Bahwa car free day adalah tempat berinteraksi antarmasyarakat," ujar Adi di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (21/11).

Adi mengakui area CFD adalah tempat berolahraga. Namun, dia juga tidak menutup mata soal adanya warga yang kerap mencari makan atau minum setelah kegiatan tersebut.

"Dikarenakan kami dari Dinas KUMKM juga memberikan fasilitas terutama bagi mereka yang UMKM," kata Adi.

Menurut Adi, banyak masyarakat dari berbagai kalangan yang berjualan di area CFD. Mereka ada yang dari kalangan mahasiswa hingga orang dengan tingkat ekonomi di atas rata-rata.

"Tidak cuma PKL yang jual karena ada orang kaya yang dia hobi jualan, hobi nambah uang. Dari mobilnya saya sudah pahamlah," tutur Adi.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X