Memalukan, Pemenang Desain Logo di Tiongkok Ini Mirip Logo Disney

- Kamis, 19 Desember 2019 | 11:31 WIB
Ilustrasi logo Disney (logos-download)
Ilustrasi logo Disney (logos-download)

Kota Tiongkok Dalian telah memilih desain terbaru untuk logo yang bertujuan mempromosikan pariwisata kota tersebut. Namun yang menjadi masalah, logo terbaru terlihat sangat mirip dengan logo Disney.

Biro Kebudayaan dan Pariwisata Dalian pekan lalu mengumumkan pemenang kompetisi untuk mendesain logo barunya. Mereka memuji pemenang yang menggunakan beberapa goresan, yang dengan jelas menampilkan karakteristik kota. 

Tetapi pemenang terkena kontroversial, karena netizen Tiongkok dengan cepat menunjukkan bahwa desainnya sangat menyerupai logo perusahaan yang digunakan oleh Disney. 

-
Logo Dalian (kiri) dan logo Disney Shanghai (kanan) terlihat desain yang mirip. (CNN)

Desain tersebut menerima tuduhan plagiarisme di media sosial dan tagar "logo kota Dalian" menjadi trending di platform Weibo (media sosial khusus Tiongkok). Desain huruf "D" dan goresan "i" menarik perhatian khusus. 

"Bukankah konyol bahwa biro manajemen pariwisata tidak pernah melihat logo Disney?" tanya seorang pengguna Weibo. 

"Apakah perlu dilakukan penyelidikan? Ini masalah hak cipta." tulis pengguna lainnya di Weibo. 

Disney bukan perusahaan global pertama yang memiliki merek atau logo yang di-copy di Tiongkok, di mana merek dagang pada umumnya diberikan kepada siapa pun yang pertama kali mengajukan klaim kepada pemerintah. 

Pada tahun 2016, bintang bola basket Michael Jordan bertarung melawan sebuah perusahaan pakaian olahraga di pengadilan Tiongkok, lantaran logo utama perusahaan tersebut memiliki kemiripan yang mencolok dengan gambar AirJordan ikonik miliknya yang digunakan pada produk Nike. 

Hasilnya adalah, pengadilan Tiongkok memutuskan bahwa perusahaan harus berhenti menggunakan nama Jordan dalam huruf Tiongkok. 

Jason Y. Ng, pengacara dari Progressive Lawyers Group yang berbasis di Hong Kong mengatakan, kasus Dalian harus menjadi pengingat bagi perusahaan asing tentang perilaku meniru di Tiongkok.

"Ini menggarisbawahi salah satu bahaya berbisnis di Tiongkok, yang beroperasi pada serangkaian aturan dan kerumitan yang sama sekali berbeda," katanya.

Menanggapi kritik online, panitia di Dalian mengatakan mereka sedang menyelidiki insiden tersebut, sambil menekankan bahwa logo tersebut belum diadopsi untuk penggunaan resmi.

"Kami sangat prihatin setelah beberapa netizen menunjukkan pekerjaan itu mungkin peniru," kata panitia dalam sebuah pernyataan.

Menurut aturan judikasi, semua peserta harus memiliki hak cipta untuk kiriman mereka. Pemenang juga dapat dicabut gelarnya setelah penyelidikan berlangsung dan terbukti plagiarisme. 

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X