Seorang wanita Jepang terlihat memadamkan obor Olimpiade dengan pistol air, ini dinilai sebagai protes atas keputusan untuk melanjutkan Olimpiade Tokyo meski ada risiko Covid-19.
Dikutip dari Daily Mail, wanita bernama Kayoko Takahashi (53) ditangkap karena dengan sengaja menembakkan cairan ke obor di kota Mito.
Kajadian tersebut terjadi sekitar pukul 19:40 pada hari Minggu ketika pelari terakhir dari estafet berjalan di sekitar Taman Senba kota dan menuju garis finish.
Takahashi yang merupakan wanita pengangguran dari kota prefektur Hitachi, berteriak 'no Olympics'dan 'Stop the Games' sebelum dia menembakkan pistol airnya ke api yang dibawa oleh pelari 77 tahun.
Tapi air tidak membuat api tersebut padam dan pelari tidak terluka.
Dalam video itu, terlihat seorang petugas memegang perisai untuk memblokir semprotan, sementara penonton lainnya menangkap Takahashi.
Takahashi mengakui pelanggaran yang dilakukannya dan mengatakan dia memprotes penyelenggaraan Olimpiade di Tokyo akhir bulan ini, kata polisi.
Polisi menambahkan bahwa estafet obor dihalangi oleh tindakan Takahashi dan dia ditangkap di tempat kejadian.
Berita penangkapan Takahashi muncul ketika media Jepang melaporkan bahwa upacara pembukaan Olimpiade hanya akan dibuka untuk VIP tanpa penonton lain yang diizinkan karena meningkatnya kasus virus corona.
Perwakilan Komite Olimpiade Internasional (IOC), pejabat asing dan sponsor akan diizinkan masuk ke Stadion Nasional untuk menonton upacara 23 Juli, menurut surat kabar Asahi Shimbun.
Penyelenggara pertandingan bulan lalu menetapkan batas 10.000 penggemar domestik, atau setengah dari kapasitas masing-masing venue. Penggemar luar negeri telah dilarang.
