Kasus pemukulan viral yang dilakukan oleh oknum TNI bernama Pelda Joaquim Parera kepada seorang petugas SPBU di Waipare, Desa Watumilok, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) berujung damai. Namun, proses hukum kepada oknum TNI tetap berjalan.
"Walaupun mediasi yang dilakukan di Koramil 1603-04/Kewapante antara Pelda Yoaquim Parera dengan korban dan keluarga telah dicapai kesepakatan damai namun, proses hukum tetap berjalan sampai dengan sidang peradilan militer," kata Kapendam IX/Udayana Kolonel Kav Jonny Harianto dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (27/5/2021).
Jonny mengatakan, Pendam IX/Udayana yang meliputi Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia menambahkan, Danrem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Legowo W.R. Jatmiko yang merupakan pimpinan langsung dari oknum TNI sudah memerintahkan untuk tetap memproses kasus tersebut.
Baca Juga: Duh! Oknum TNI Ini Tempeleng Petugas SPBU Waipare, Kesal karena Ditegur Tak Mau Antri
"Proses hukum ini akan dikawal oleh Korem 161/WS, Kodam IX/Udayana maupun Mabes AD sampai dengan persidangan," beber Jonny.
Lebih jauh Jonny menyebut ulah oknum TNI tersebut sangat merugikan reputasi dari TNI. Karena ulah oknum TNI dapat membuat citra TNI di masyarakat buruk.
"Merupakan tindak pidana yang merugikan reputasi TNI AD," kata Jonny.
Seperti diketahui, sebuah video viral di media sosial menampilkan aksi seorang oknum TNI memukul petugas SPBU di Waipare, Desa Watumilok, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, NTT. Dari informasi yang tersebar di media sosial menyebutkan jika oknum TNI tersebut menolak antre saat mengisi bahan bakar kendaraanya.
