Presiden Ukraina Tak Takut Bom Rusia, Pertahankan Kiev Sampai Titik Darah Penghabisan

- Minggu, 13 Maret 2022 | 15:32 WIB
Konvoi tank tempur pasukan pro-Rusia di luar Volnovakha. (REUTERS/Alexander Ermochenko)
Konvoi tank tempur pasukan pro-Rusia di luar Volnovakha. (REUTERS/Alexander Ermochenko)

Posisi tentara Rusia sudah mendekati ibu kota Ukraina, Kiev. Namun Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sudah bertekat untuk mempertahankan kota itu sampai titik darah penghabisan.

Dia memperingatkan pasukan Rusia, mereka akan menghadapi pertempuran sampai mati jika berusaha menduduki ibu kota Kiev.

"Jika mereka memutuskan untuk menjatuhkan 'karpet bom' (pengeboman besar-besaran dari udara) dan menghapus sejarah daerah ini… menghancurkan kami semua, maka mereka bisa memasuki Kiev. Jika itu tujuan mereka, biarkan mereka masuk, tapi mereka akan hidup sendiri di tanah ini," kata Zelenskyy seperti yang dilansir Reuters, Sabtu (12/3/2022).

Presiden yang kerap tampil di media sosial dari ibu kota itu mengatakan sejumlah kota kecil sudah tidak ada lagi.

Invasi Rusia di Ukraina–agresi militer terbesar terhadap sebuah negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua–kini telah memasuki pekan ketiga.

Pengeboman dari udara telah membuat ribuan warga terjebak di kota-kota yang terkepung oleh pasukan Rusia.

Jumlah warga Ukraina yang mengungsi ke negara-negara tetangga mencapai 2,5 juta orang.

Pada Sabtu Ukraina menuduh pasukan Rusia membunuh tujuh warga sipil dalam serangan terhadap pengungsi perempuan dan anak-anak di dekat Kiev.

Dinas intelijen Ukraina melaporkan bahwa ketujuh warga itu, termasuk seorang anak, tewas ketika mengungsi dari desa Peremoha dan bahwa "penjajah memaksa rombongan pengungsi untuk kembali".

Kantor berita Reuters belum dapat memverifikasi laporan itu dan Rusia tidak berkomentar.

Moskow membantah menjadikan warga sipil target serangan mereka sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

Mereka menyalahkan Ukraina atas kegagalan mengevakuasi warga sipil dari kota-kota yang terkepung. Ukraina dan negara-negara Barat menolak keras tuduhan itu.

Zelenskyy mengatakan Moskow sedang mengirim tentara baru setelah pasukan Ukraina melumpuhkan 31 batalion taktis Rusia, yang disebutnya sebagai kekalahan militer Rusia terbesar dalam beberapa dekade. Reuters tidak bisa memverifikasi pernyataannya itu.

"Kami masih harus bertahan. Kami masih harus berjuang," kata Zelenskyy dalam video, Sabtu.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X