Studi: Pulih dari Infeksi Pneumonia Koroner Baru Bisakah Kembali Terinfeksi?

- Senin, 19 April 2021 | 12:28 WIB
Ilustrasi pasien (REUTERS/Agustin Marcarian)
Ilustrasi pasien (REUTERS/Agustin Marcarian)

Ilmuwan Inggris meluncurkan uji klinis baru hari Senin untuk mengekspos peserta yang telah terinfeksi pneumonia koroner baru untuk memahami tanggapan kekebalan mereka apakah pasien yang pulih akan terinfeksi lagi dengan virus tersebut.

Dikutip dari Reuters, bahwa Februari tahun ini, Inggris menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui apa yang disebut 'uji tantangan' pada manusia. Peserta ditempatkan di lingkungan viral untuk tujuan studi mendalam tentang penyakit koroner baru. Pneumonia yang disebabkan oleh virus corona.

Studi baru yang diluncurkan pada hari Senin, berbeda dengan studi yang diumumkan pada bulan Februari, subjek studi baru tersebut bukanlah orang yang pertama kali tertular, tetapi orang-orang yang telah terinfeksi, berharap dapat memperoleh wawasan tentang kekebalan tubuh.

"Informasi yang diberikan oleh penelitian ini akan membantu kami merancang vaksin dan perawatan yang lebih baik, dan memberi tahu kami apakah orang akan terpengaruh oleh diagnosis tersebut. Perlindungan kekebalan dan berapa lama kekebalan ini dapat dipertahankan," kata McShane, seorang ahli vaksinasi di Universitas Oxford dan peneliti utama studi baru tersebut.

Dia juga menambahkan bahwa penelitian baru akan membantu mereka memahami tanggapan kekebalan mana yang dapat mencegah orang terkena virus lagi.

Para ilmuwan telah melakukan 'eksperimen tantangan' manusia selama beberapa dekade untuk mempelajari lebih lanjut tentang campak, influenza, demam tifoid, kolera, dan penyakit lainnya, dan kemudian mengembangkan terapi dan vaksin terkait.

Tahap pertama uji coba akan melibatkan 64 relawan sehat berusia antara 18 dan 30 tahun. 64 orang ini telah didiagnosis dengan infeksi setidaknya 3 bulan lalu. Mereka akan diatur untuk terinfeksi kembali dengan coronavirus 2 sindrom pernapasan akut parah (SARS-CoV-2, strain asli dari virus coronavirus pneumonia baru).

Setelah itu, 64 peserta uji coba akan dikarantina minimal 17 hari dalam pengawasan. Peserta yang mengalami gejala akan mendapat terapi antibodi monoklonal regeneron.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X