KPK Dilemahkan Pakai Isu Radikalisme dan Taliban, Eks Pimpinan: Dilakukan Imperium Buzzer

- Minggu, 9 Mei 2021 | 21:04 WIB
Mantan pimpinan KPK Busyro Muqoddas (Antaranews)
Mantan pimpinan KPK Busyro Muqoddas (Antaranews)

Mantan pimpinan KPK Busyro Muqoddas angkat bicara mengenai upaya pelemahan yang kini dihadapi lembaga antirasuah tersebut.

Ketua PP Muhammadiyah ini menyebut isu radikal dan Taliban di tubuh KPK sengaja dibangun oleh buzzer bayaran.

“Isu taliban sama sekali tidak pernah ada. Justru isu itu membuktikan adanya radikalisme politik. Radikalisme yang dilakukan oleh imperium-imperium buzzer yang selalu mengotori perjalanan nilai-nilai keutamaan bangsa,” ujar Busyro dilansir dari situs resmi Muhammadiyah, Minggu (9/5/2021).

Busyro menyoroti Tes Wawasan Kebangsaan yang disebut-sebut sebagai bagian dari misi pelemahan KPK.

Seperti diketahui, terdapat 75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos tes tersebut. Padahal, para pegawai itu justru dikenal garang memberantas korupsi. Di antaranya Novel Baswedan.

Isu radikalisme dan Taliban yang dibangun oleh para buzzer, kata Busyro, justru membuktikan adanya radikalisme politik.

Sebab, di antara pegawai KPK yang dinyatakan tak lolos itu, terdapat penganut Kristen dan Hindu.

“Saya ingin menyampaikan menurut berita-berita yang bisa kita baca dari media, dari 75 pegawai yang dinyatakan tidak lulus itu ada delapan pegawai KPK yang itu beragama Nasrani dan beragama Buddha,” ungkap Busyro.

Lebih lanjut, Busyro meminta dukungan masyarakat untuk menyelamatkan KPK dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Kita dorong jangan sampai 75 pegawai KPK itu dipecat dengan dalih apa pun juga. Karena tes wawasan kebangsaan itu tidak memiliki legitimasi moral, legitimasi akademis maupun metodologi,” kata Busyro.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X