Ekonom Sebut Gas Indonesia Tak Mahal Dibanding Negara Lain

- Sabtu, 22 Februari 2020 | 00:28 WIB
Faisal Basri (tengah) menghadiri Peluncuran buku Arah Bisnis Migas. (photo/ANTARA/Afut Syafril)
Faisal Basri (tengah) menghadiri Peluncuran buku Arah Bisnis Migas. (photo/ANTARA/Afut Syafril)

Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menyatakan akan melaksanakan kebijakan pemerintah terkait rencana penetapan harga gas industri menjadi 6 dolar AS per MMBTU.

"Kami akan melaksanakan kebijakan dari pemerintah, kami yakin hasilnya pasti sudah diperhitungkan, tidak akan membuat perusahaan jauh dari margin dan ter-recovery," kata Executive Office PGN Suseno.

Namun, Ekonom senior Faisal Basri mengatakan kalau harga gas industri Indonesia tidak mahal serta masih kompetitif dibandingkan negara lain.

"Harga gas di Indonesia tidak mahal, siapa itu yang bilang, masalah utama saya kira bukan di gas ku," kata Faisal saat menghadiri peluncuran buku Arah Bisnis Migas di Jakarta, Jumat (21/2/2020),

Selain itu, ia juga menilai bahwa harga gas 6 dolar AS per MMBTU yang rencananya akan ditetapkan adalah belum terlalu detail kajiannya, sebab unsur yang mendukung angka tersebut belum menjelaskan dampak-dampak positif yang timbul.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X