Jumlah korban tewas akibat Topan Hagibis yang melanda Jepang pada Sabtu (12/10) bertambah menjadi 7 orang. Dilansir NHK melalui Reuters, Minggu (13/10), empat orang yang tewas tersebut berada di Prefektur Chiba, Gunma, Kanagawa, dan Fukushima.
"Wilayah tersebut di kisaran Tokyo. Di antara korban tewas tersbut, ada pria berusia 60 tahun yang ditemukan di apartemen wilayah Kawasaki," kata NHK, Minggu (13/10).
Sedangkan di wilayah seperti Prefektur Fukushima, Nagano, luapan air dari Sungai Chikuma menenggelamkan rumah dan sawah. Warga yang tinggal didaerah tersebut terpakasa harus naik ke atap untuk menyelamatkan diri.
"Berdasarkan data sementara, sekitar 100 orang cedera dan saluran listrik di 425 ribu rumah terputus aliran listrik," ungkap NHK.
Topan Hagibis merupakan topan paling kuat yang melanda Jepang sejak 1958. Topan tersebut melumpuhkan Tokyo, membanjiri sungai dan membuat jutaan orang dievakuasi.
Dalam bahasa Filipina, Hagibis berarti kecepatan. Topan Hagibis melanda Negeri Sakura tersebut pada Sabtu (12/10) malam. Tak lama setelah Badai Hagibis, gampa berkekuatan 5,7 juga mengguncang Tokyo.
Pemerintah setempat mengeluarkan peringatan dini terkait bencana yang akan menimpa pada Sabtu (12/10) hingga Minggu (13/10).
