Respons Golkar soal Elektablitas Ketumnya yang Tinggi di Pemilih Perempuan

- Kamis, 10 November 2022 | 08:55 WIB
Logo Partai Golkar. (Dok Partai Golkar)
Logo Partai Golkar. (Dok Partai Golkar)

Ketua DPP Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno memandang tingginya elektabilitas Ketua Umumnya yakni Airlangga Hartarto di kalangan pemilih perempuan tidak terlepas dari kinerja impresifnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Hal tersebut dikatakan Dave merespon survei Warna Institute (WI) merilis survei terkait Pilpres 2024 dengan tema Orientasi Politik Pemilih Perempuan dan Keputusan Memilih pada Pemilu 2024. 

Dalam survei itu, Airlangga Hartarto menjadi sosok yang paling banyak dipilih kaum perempuan untuk menjadi presiden. Dari 2.400 responden pemilih perempuan, 26,7 persen memilih Airlangga Hartarto sebagai presiden. Berikutnya ada 18,2 persen memilih Prabowo Subianto dan Puan Maharani dipilih 10,2 persen.

"Semua saling berkaitan ya," kata Dave kepada wartawan, Kamis (10/11/2022).

Baca Juga: Tanggapan PDIP soal Presiden Jokowi Bilang 'Setelah Ini Jatahnya Prabowo'

Airlangga berujar sebagai nakhoda ekonomi Indonesia dinilai berhasil mendorong ekonomi Indonesia bertumbuh sekaligus menekan angka inflasi. Pada gilirannya, kondisi ekonomi yang stabil juga dirasakan oleh kaum perempuan.

"Jelas dengan situasi ekonomi membaik para kaum wanita akan lebih memahami, karena sebagian besar rumah tangga di-manage oleh para ibu-ibu," tuturnya.

Baca Juga: Respons Gerindra soal Presiden Jokowi Bilang 'Setelah ini Jatahnya Prabowo'

Sementara itu Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menyoroti terkait dengan kunjungan Relawan Pro Jokowi (Projo) ke kantor Partai Golkar yang dinilainya sebagai bentuk komunikasi para elit dan soal pencapresan. Ini juga menegaskan kedekatan antara keduanya dengan Presiden Joko Widodo. 

“Airlangga pernah bilang, soal Capres KIB menunggu arahan Presiden Jokowi, begitu juga dengan Projo,” beber Ujang.

Maka ketika keduanya bertemu, ini bukan kebetulan. Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) juga disebut akan meneruskan legacy Presiden Jokowi. Sementara itu Golkar, kata Ujang, memiliki kader-kader yang berjuang untuk kemajuan partainya. Elektabilitas partai diraih dari kerja keras.  

“Golkar besar karena perjuangan kader-kadernya, dalam konteks membesarkan dan memenangkan partai,” kata Ujang.

Artikel Menarik Lainnnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X