Semburan Gas Rusak Bangunan Pondok Pesantren di Pekanbaru

- Jumat, 5 Februari 2021 | 14:08 WIB
Bangunan dan fasilitas Pondok Pesantren Al-Ihsan penuh lumpur dan abu dari semburan gas bumi di Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (5/2/2021). (ANTARA/FB/Anggoro)
Bangunan dan fasilitas Pondok Pesantren Al-Ihsan penuh lumpur dan abu dari semburan gas bumi di Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (5/2/2021). (ANTARA/FB/Anggoro)

Semburan gas bumi yang terjadi selama dua hari terakhir belum berhenti dan tampak makin parah hingga merusak fasilitas Pondok Pesantren Al-Ihsan di Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (5/2/2021).

Dikutip dari Antara, areal kompleks Pondok Pesantren Al-Ihsan kini diselimuti lumpur, pasir dan abu berwarna kelabu. 

Sedangkan, bangunan utama seperti asrama santri, ruang guru, kantin, ruang kelas, dan aula rusak berat karena gumpalan lumpur yang mengeras terlempar dari sumur hingga jatuh membuat atap berlubang. Tanah di sekitarnya juga penuh dengan lumpur yang lengket.

"Kira-kira setelah Salat Isya pada Kamis malam, semburan semakin parah berupa gumpalan tanah besar-besar, seperti terjadi hujan batu suaranya sangat ribut. Karenanya gedung-gedung sampai rusak seperti ini," kata seorang guru Ponpes Al-Ihsan Khairudin Damanik.

Dia menceritakan, insiden semburan gas berawal ketika pengelola Ponpes Al-Ihsan mempekerjakan penggali sumur untuk mencari sumber air di kompleks tersebut. Kecamatan Tenayan Raya merupakan daerah yang sulit mendapatkan sumber air dari sumur artesis, sehingga masyarakat di sana harus mengebor tanah hingga puluhan bahkan lebih dari 100 meter. 

Baca Juga: Usung Orient Riwu Kore, Demokrat Sudah Tahu Isu Kewarganegaraan Ganda Sejak Penjaringan

Saat proses penggalian mencapai sekitar 119 meter pada Kamis (4/2/2021) sekitar pukul 14.00 WIB, tiba-tiba dari lubang sumur menyembur keluar gas hingga ketinggian 15 meter. Puluhan santri Pondok Pesantren Al-Ihsan Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, telah diungsikan akibat semburan gas bumi tersebut.

Khairudin menerangkan, awalnya semburan hanya berupa gas dan abu, namun pada malam hari juga terlontar berupa material keras yang menghancurkan bangunan Ponpes.

"Semburan itu berlangsung sampai hampir tengah malam. Setelah itu mereda, dan pada Jumat subuh keluar pasir hitam dan paginya semburan gas telah bercampur lumpur," tuturnya.

Sementara Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Riau Indra Agus Lukman mengatakan, pihaknya masih memantau kondisi karena tidak bisa begitu saja langsung menutup semburan gas yang masih cukup kuat.

"Yang kita lakukan saat ini adalah mitigasi, yakni santri dan masyarakat di sekitar sini dipindahkan dan melarang warga lainnya untuk mendekat," tutur Indra.

Menurut Indra, untuk upaya penanggulangan insiden semburan gas akan dilakukan oleh tim terpadu yang terdiri dari pemerintah daerah, SKK Migas Sumbagut, dan perusahaan gas EMP Bentul Ltd.

Kemudian, Act Area Manager EMP Bentu Ltd. Zulfan mengatakan semburan gas itu tidak ada hubungannya dengan fasilitas dan sumur Gas EMP Bentu. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X