Murka Khabib Nurmagomedov ke Presiden Prancis, 'Semoga Tuhan Nodai Wajah Makhluk Ini'

- Jumat, 30 Oktober 2020 | 21:01 WIB
Khabib Nurmagomedov (Instagram @khabib_nurmagomedov) dan Presiden Prancis Emmanuel Macron (Instagram @emmanuelmacron)
Khabib Nurmagomedov (Instagram @khabib_nurmagomedov) dan Presiden Prancis Emmanuel Macron (Instagram @emmanuelmacron)

Mantan petarung bebas UFC asal asal Rusia, Khabib Nurmagomedov turut mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron yang telah menghina Islam.

Seperti diketahui, petarung tak terkalahkan tersebut menganut agama Islam dan dikenal sebagai Muslim yang taat.

Melalui laman media sosial Instagram @khabib_nurmagomedov, petarung tak terkalahkan di ajang UFC tersebut mengunggah foto Presiden Macron yang dicap tapak sepatu.

Khabib berdoa agar Allah SWT menodai Presiden Macron dan para pengikutnya yang telah menghina Islam. Khabib juga mendoakan Presiden Macron agar dipermalukan baik di dunia maupun di akherat kelak.

"Semoga Yang Maha Kuasa menodai wajah makhluk ini dan semua pengikutnya, yang, dengan slogan kebebasan berbicara, menyinggung perasaan lebih dari satu setengah miliar umat Muslim. Semoga Yang Mahakuasa mempermalukan mereka di kehidupan ini, dan di kehidupan selanjutnya. Allah cepat menghitung dan Anda akan melihatnya," tulis Khabib, Jumat (30/10/2020).

Khabib mengatakan, umat Muslim sangat mencintai Nabi Muhammad SAW. Bahkan melebihi orang tua serta saudara sendiri. Lebih lanjut, Khabib juga melampirkan kutipan ayat suci Al Quran.

"Kami adalah Muslim, kami mencintai Nabi Muhammad kami (damai dan berkah Allah besertanya) lebih dari ibu kami, ayah, anak-anak, istri dan semua orang lain yang dekat dengan hati kami. Percayalah, provokasi ini akan keluar ke samping bagi mereka, akhirnya selalu untuk yang takut akan Tuhan," tulis Khabib.

Sejak beberapa waktu belakangan, umat Muslim dari berbagai penjuru dunia meluapkan kemarahan.

Hal ini buntut pernyataan provokatif sekaligus menghina yang dilontar Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap Islam.

Bahkan, sejumah negara menerapkan kebijakan boikot terhadap produk-produk Prancis.

Seperti diketahui, Prancis sedang menghadapi krisis toleransi setelah sederet aksi penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW yang berkedok kebebasan berekspresi.

Akibatnya, sejumlah serangan mematikan terjadi usai tindak pembiaran aksi pelecehan tersebut. Teranyar adalah pemenggalan kepala seorang guru yang sengaja mempertontonkan karikatur Nabi Muhammad kepada murid-muridnya di Prancis.

Seperti diketahui, krisis toleransi beragama di Prancis beberapa tahun belakangan dipicu ulah majalah Charlie Hebdo yang menerbitkan karikatur penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW.

Beberapa tahun lalu, usai menerbitkan karikatur tersebut, sekelompok orang menyerang kantor majalah tersebut hingga menewaskan sejumlah orang.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X