Dari Balik Jeruji Sel, Rizieq Shihab Tegas Tolak Perpres Miras, Katanya Itu Bentuk Maksiat

- Senin, 1 Maret 2021 | 16:01 WIB
Rizieq Shihab menolak keras Perpres Miras dari balik tahanan. (Ist)
Rizieq Shihab menolak keras Perpres Miras dari balik tahanan. (Ist)

Imam Besar mantan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab tetap bersuara lantang terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah RI di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.

Yang teranyar, Rizieq menyatakan menolak dengan tegas Perpres Nomor 10 Tahun 2021 tentang Investasi Minuman Keras (Miras) di Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Utara (Sulut), dan Papua.

Melalui kuasa hukumnya, Aziz Yanuar, Rizieq dengan tegas menyatakan bahwa miras hanya akan merusak generasi bangsa Indonesia.

Rizieq juga menyatakan bahwa miras adalah pemicu segala macam bentuk kemaksiatan.

Perpres Miras sendiri memang menuai polemik sejak awal. Salah satu yang banyak dibahas adalah soal wilayah investasi miras tersebut, yang disebut-sebut sebagai "wilayah Kristen".

Salah satu tokoh yang menyebut demikian adalah aktivis HAM Papua, Natalius Pigai. Ia menyebut bahwa ada oknum pejabat yang mengaku orang asli Papua, yang membisiki Jokowi agar membuat perpres tersebut.

"Ada Pejabat Negara yg ngaku 'Org Asli Papua' kata Presiden. Dia diduga usul Perpres Miras di Wilayah2 Kristen. Apa motifnya?" kata Pigai di Twitter.

Sementara itu, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid menilai aturan investasi miras bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan tidak mencerdaskan bangsa.

"Saya selaku wakil ketua MPR RI menolak keras perpres miras sebab itu bertentangan dengan nilai Pancasila dan tujuan bernegara, melindungi segenap tumpah darah Indonesia dan mencerdaskan kehidupan bangsa," ujarnya, Senin (1/3/2021).

Menurut kader PKB ini, miras lebih banyak menghadirkan kerusakan daripada manfaat. Nilai investasi yang dihasilkan tidak sebanding dengan kerusakan bangsa di masa depan.

"Kita bukan bangsa pemabuk. Kita bangsa yang berketuhanan. Miras itu jalan setan, akan lebih besar kerusakannya daripada manfaatnya," katanya.

Jazilul menambahkan bahwa jangan sampai Indonesia semakin miskin dengan adanya investasi miras tersebut.

"Kita sudah miskin, jangan dimiskinkan lagi dengan miras. Kita tahu Indonesia dalam krisis multidimensi, namun tolong jangan pertukarkan kesehatan jiwa kita dengan nafsu mendapatkan uang dari investasi miras. Celaka menanti kita," katanya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X