Pemberlakuan Lockdown di Negara Bagian AS Bisa Bikin Rupiah Melemah

- Selasa, 14 Juli 2020 | 12:02 WIB
Petugas menghitung pecahan uang dolar AS. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Petugas menghitung pecahan uang dolar AS. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Pemberlakuan kembali penguncian wilayah atau lockdown di beberapa negara bagian Amerika Serikat (AS), dikhawatirkan bakal membawa sentimen negatif bagi pasar keuangan global dan bisa membawa pengaruh buruk terhadap mata uang negara-negara emerging market, termasuk Indonesia. 

Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk, David Sumual mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi akan kembali melemah hari ini, seiring dengan maraknya kasus virus corona (Covid-19) secara global, termasuk di AS. 

"Ini seiring meningkatnya kembali wabah virus corona di AS," kata David kepada Indozone, Selasa (14/7/2020). 

Selain itu, kata David, sebagian data pertumbuhan ekonomi negara tetangga seperti Singapura untuk kuartal II 2020 sudah keluar. Singapura mencatatkan pertumbuhan ekonomi -12,6% secara year on year (YoY). Ini menjadi sinyal negatif bagi para pelaku pasar.

"Kami perkirakan kurs rupiah hari ini di kisaran Rp14.400 - Rp14.500 per dolar AS," ujar David.

Dikutip dari RTI Business, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pukul 09.21 WIB tercatat mengalami penguatan. Rupiah menguat 106 poin atau setara 0,73% ke level Rp14.344 per dolar AS. Rupiah ini merajai seluruh mata uang di kawasan Asia, hingga Eropa dan Amerika.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X