Dua Pria yang Berpose Bugil di Gunung Gede Pangrango Minta Maaf, Tegaskan Itu Cuma Seni

- Jumat, 23 Oktober 2020 | 18:48 WIB
Dua mahasiswa meminta maaf usai berpose bugil di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (Istimewa)
Dua mahasiswa meminta maaf usai berpose bugil di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (Istimewa)

Beberapa hari yang lalu, warga Jawa Barat dan para pendaki gunung dibuat geram dengan ulah dua orang pria yang malah berfoto bugil alias tanpa busana di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Jawa Barat.

Belakangan diketahui kalau kedua pria tersebut bernama Yudas Tadeus dan Bondan Ramadhani. Setelah viral dan menuai hujatan netizen, kedua menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf.

Dikutip INDOZONE dari akun Instagram @prau_mountain, Jumat (23/10/2020), Yudas yang akrab disapa Eyi, dan Bondan melakukan sesi foto bugil untuk tujuan riset artistik yang menuju kepada nudism (ketelanjangan)

Eyi sendiri merupakan mahasiswa di Institut Kesenian Jakarta. Keduanya meminta maaf kepada warga Jawa Barat atau siapa saja yang tersinggung atas postingan mereka, yaitu berfoto bugil di Gunung Gegde Pangrango.

"Halo saya Eyi dan Bondan Ramadhani. Kami berdua ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh teman-teman. Yang kurang berkenan dan tidak menyukai postingan kami di Instagram pribadi milik kami, khususnya untuk masyarakat Jawa Barat dan juga teman-teman pendaki Indonesia.

"Kami juga ingin klarifikasi terhadap foto yang kami unggah di sosial media. Bahwasanya foto itu adalah bagian dari riset kami, riset artistik kami yang bertema fast fashion yang menuju kepada nudism," papar keduanya.

Menurut mereka, ketelanjangan adalah bentuk ekspresi dan juga bisa digunakan sebagai protes advokasi. Mereka bugil dengan tujuan menyuarakan protes untuk hak-hak individu atau perjuangan gender.

"Nudism yang dimaksud di sini itu menyuarakan atau protes atau advokasi melalui tubuh yang biasanya disuarakan untuk hak-hak individu atau mungkin perjuangan gender, seperti itu.

"Dan kami juga mengakui kesalahan atas ketidakcermatan dalam menempatkan dokumen riset dalam sosial media kami, khususnya Instagram ya. Yang mungkin bisa disalahgunakan dan diinterpretasi ulang fotonya," lanjut mereka.

Eyi dan Bondan berjanji akan menjadikan kasus ini sebagai pelajaran agar lebih bijak sebelum mengunggah sesuatu ke media sosial.

"Sekali lagi kami memohon maaf untuk teman-teman dan masyarakat Jawa Barat juga teman-teman pendaki. Semoga permintaan maaf dan penjelasan kami di sini dapat diterima dengan baik. Terima kasih banyak." tutup Eyi dan Bondan.

Kelakuan Eyi dan Bondan sendiri sangat disayangkan oleh Balai Besar TNGGP. Mereka melanggar SOP mengenai perbuatan melanggar kesopanan, meresahkan, perbuatan tidak menyenangkan, asusila atau perbuatan lain sejenis.

Halaman:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X