Wakil Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Kombes Dicky Patria Negara mengungkapkan bahwa pihak Venesia BSD Karaoke Executive sempat mengelabui aparat kepolisian selama beroperasi.
Berdasarkan penyelidikan, pihak Bareskrim mengetahui tempat hiburan malam tersebut telah beroperasi sejak Juli, padahal tengah diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Pihak Venesia BSD Karaoke Executive mengelabui polisi dengan tidak menghidupkan semua lampu, dan mematikan lampu bagian depan. Sehingga memunculkan kesan kalau tempat karaoke tersebut sedang tutup.
"Tetapi bisa dikatakan tidak terang-terangan karena mengcover lampu depan mati semua. Terkesan tutup, tapi ada aktivitas," ucap Dicky, Jumat (21/8/2020).
"Kita lihat nanti hasil pemeriksaannya. Pasti kita akan terus lakukan kegiatan. Kita harus hargai kebijakan pemerintah," tambahnya.
Selain dikarenakan tengah mengatur kebijakan PSBB, Dicky mengungkapkan bahwa tindakan pihaknya untuk melakukan penggerebekan dikarenakan adanya dugaan prostitusi yang dilakukan di tempat hiburan tersebut.
"Ketika kita tindak memang ada dugaan adanya porstitusi atau perdagangan orang. Tapi masih kita dalami," pungkas Dicky.
Dalam penindakan tersebut, pihak kepolisian telah mengamankan sebanyak 53 orang, dan barang bukti, yakni kupon, uang, peralatan wanita dan juga kondom.
