52 Ekor Paus Terdampar, Hanya 3 yang Selamat, BBKSDA Tolak Nekropsi, Alasannya Mengejutkan

- Jumat, 19 Februari 2021 | 23:56 WIB
Puluhan ekor ikan paus ditemukan mati terdampar. (Instagram)
Puluhan ekor ikan paus ditemukan mati terdampar. (Instagram)

Puluhan ikan paus pilot sirip pendek (Globicephala macrorhynchus) mati terdampar di Desa Patereman, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Kamis (17/2/2021). 

Dari 52 ekor paus yang ditemukan di sisi selatan Pulau Madura tersebut, tiga di antaranya masih dalam kondisi hidup. Sedangkan selebihnya, yakni 49 ekor, ditemukan mati.

Menurut Kepala Bidang KSDA Wilayah II BBKSDA Jawa Timur RM. Wiwied Widodo, jasad paus-paus itu baru terlihat ketika air laut surut. 

"Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Balai Besar KSDA Jawa Timur pada hari Jum’at pagi, ketika air surut baru terlihat puluhan ekor sudah terdampar di pantai," kata Wiwied melalui keterangan tertulis, Jumat (19/2/2021).

Evakuasi para paus dilakukan BBKSDA Jawa Timur setelah berkoordinasi dengan instansi terkait.

Di antaranya BPSPL, PSDKP, Dinas Kelautan, Dinas PU Pemprov Jawa Timur, Polairud, Kepolisian, TNI, Kepala Desa, Camat setempat serta FKH Unair.

Tim penanganan paus dibagi menjadi beberapa regu. Yakni regu pengamanan serta regu postmortem, regu antemortem dan regu penguburan.

"Paus-pilot sirip-pendek dapat ditemukan di perairan beriklim hangat dan perairan tropis di berbagai penjuru dunia. Umumnya, mereka hidup jauh dari pantai," kata Wiwied.

Lebih lanjut, Wiwied menyampaikan bahwa kegiatan nekropsi belum dapat dilakukan.

Sebab, mereka khawatir paus yang hidup dan telah kembali ke laut lepas akan kembali lagi ke lokasi itu akibat adanya pancaran sonar dari paus yang melalui nekropsi.

"Pengambilan sonar pada kepala paus untuk mengetahui kondisi sonar apakah dalam keadaan normal, atau terdapat penyakit yang menyebabkan gangguan terhadap sonar," tambahnya.

Sonar adalah sistem komunikasi dengan suara yang dibuat oleh paus yang berguna sebagai petunjuk arah saat mencari makanan.

Nama paus pilot sendiri berasal dari kepercayaan bahwa pemimpin kelompok atau pod leader berperan sebagai "pilot" dari kelompok tersebut. 

Pengikutnya akan mengikuti kemana pemimpinnya pergi, meskipun keputusan tersebut dapat membahayakan mereka.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X