Video Rakyat Papua Rayakan Kemerdekaan, Minta Presiden RI Tanda Tangan dan Akui

- Sabtu, 28 November 2020 | 18:01 WIB
Cuplikan video rakyat Papua rayakan kemerdekaan turun ke jalan. (Facebook)
Cuplikan video rakyat Papua rayakan kemerdekaan turun ke jalan. (Facebook)

Sejumlah video yang memperlihatkan arak-arakan di jalan sekelompok orang diduga rakyat Papua viral di media sosial. Dalam video yang beredar, arak-arakan itu berupa perayaan kemerdekaan Papua dari Indonesia.

Beberapa di antara orang yang terlibat terlihat membawa dan mengibarkan Bendera Bintang Kejora atau Bendera Papua Barat (Morning Star flag). Video tersebut salah satunya dibagikan akun Facebook Media Rakyat pada 27 November 2020.

-
Tangkapan layar unggahan akun Facebook Media Rakyat.

Sementara itu, dalam video lain yang diunggah akun Facebook Dano Anes Tabuni, seorang pria yang diduga perekam video tersebut mengatakan, arak-arakan itu berlangsung di wilayah Manokwari, ibukota Provinsi Papua Barat, pada tanggal 26 November 2020. Pria itu menyebut bahwa kemerdekaan Papua disampaikan oleh Belgia pada tahun 1997.

"Ada aksi dari Rakyat Asli Papua bahwa orang Belgia sudah menyepakati bahwa orang asli Papua merdeka sebagai negara yang berdaulat dan adil di tanah West Papua," katanya, seperti dalam video yang diunggah akun Facebook Dano Anes Tabuni, pada 27 November 2020.

Pria itu pun meminta pemerintah Indonesia, khususnya kepada Presiden RI untuk mengakui kemerdekaan Papua.

"Untuk itu, hari ini orang Papua merayakan kemerdekaan Papuan yang sudah diumumkan di Belgia tahun 1997. Kami minta Presiden untuk mengakui kemerdekaan yang sudah ada. Tanda tangan di atas putih," katanya.

 

-
Tangkapan layar unggahan akun Facebook Dano Anes Tabuni.

Seorang pria lain kemudian menimpali dengan kata-kata bernada serupa.

"Papua siap lepas dari NKRI. Bentuk negara sendiri, makan uang negara sendiri, orang Papua menjadi tuan di negara sendiri. Jangan kita ikut-ikut orang Jawa terus. Kapan kita bisa menjadi tuan di negeri sendiri. Hari ini rakyat meminta pengakuan dari pemerintah Republik Indonesia, bahwa Papua berdiri sebagai sebuah bangsa, sama seperti bangsa-bangsa lain yang ada di muka bumi ini," katanya.

Selain itu, ada pula video baku tembak yang dibagikan akun Facebook Papuazee. Pada keterangan video tertulis bahwa "pada tanggal 27 november 2020 Rakyat Papua Sorong Turun jalan Menyuarakan Papua Merdeka Sehingga Tni dan porli menagkap menembaki gas air mata Tuhan Allah Lindungi Mereka..."

-
Tangkapan layar unggahan akun Facebook Papuazee.

Ditangkap Polisi

Berdasarkan penelusuran Indozone.id, tak lama usai aksi arak-arakan sambil meneriakkan "Papua merdeka" dan mengibarkan Bendera Bintang Kejora tersebut, sedikitnya 36 orang dilaporkan ditangkap oleh polisi RI.

Juru bicara Polda Papua Barat, AKBP Adam Erwindi, dalam keterangan persnya kepada awak media di Papua Barat, membenarkan adanya aksi yang digelar kelompok warga di dua titik yakni Manokwari dan Kota Sorong untuk memperingati hari ulang tahun West Papua New Guinea National Congress (WPNGNC).

“Kami amankan 36 orang dalam aksi di dua titik, yaitu Manokwari 29 orang dan kota Sorong 7 orang. Mereka diamankan untuk dimintai keterangan,” ujar Erwindi, seperti dikutip dari Jubi.co.id.

Di Manokwari, titik aksi terpusat di Kelurahan Amban. Oleh personel Polres Manokwari yang dibantu Brimob Polda Papua Barat, massa dibubarkan karena dinilai mengganggu ketertiban umum, serta tak berizin, serupa dengan aksi di depan Ramayana Kota Sorong.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X