Marak Dukun Cabul di Jawa Barat, Gerayangi Pasien Wanita Muda, Begini Modusnya

- Sabtu, 27 Juni 2020 | 13:05 WIB
Amir Sarifuddin, dukun cabul di Depok saat diamankan polisi. (Foto: Istimewa)
Amir Sarifuddin, dukun cabul di Depok saat diamankan polisi. (Foto: Istimewa)

Kasus pencabulan dengan modus menyamar sebagai dukun kembali terbongkar di Jawa Barat. Kali ini kejadiannya di Depok, dan pelakunya bernama Amir Sarifuddin. 

Perbuatan Amir terungkap berkat laporan empat pasiennya yang merasa telah dicabuli secara blak-blakan. Mereka melaporkan tindakan Amir ke Polresta Depok yang tak lama kemudian langsung meringkus pria mesum tersebut pada Jumat (26/6/2020).

Dari keterangan polisi, diketahui bahwa Amir sudah melancarkan aksinya sejak Februari 2019. Artinya, sudah lebih dari setahun dia menjalankan bisnisnya dengan mulus.

"Yang melapor ada empat orang yang menjadi korbannya. Perempuan semua. Mereka adalah SD, N, TA, dan RL," ujar Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Wadi Sabani.

Dalam menjalankan aksinya, Amir pura-pura melakukan ritual mandi kembang kepada para pasiennya yang semuanya perempuan. Salah satu bagian dari ritual mandi kembang yang dilakukannya adalah menghisap puting payudara dan menjilat kemaluan para pasiennya.

"Ada kemungkinan korbannya lebih dari empat ini karena pelaku sudah menjalankan praktik ini setahun lebih," ujar Wadi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, empat korban yang membuat laporan menceritakan bahwa mereka mendapat layanan mandi kembang yang tidak wajar dari Amir pada Januari lalu. Mereka dimandikan dengan kembang secara bergantian oleh Amir.

Saat ritual mandi kembang, Amir meminta para pasiennya supaya menanggalkan seluruh pakaian mereka tanpa selehai benang pun dengan alasan supaya mandi kembanya lebih bersih.

"Korban dimandikan oleh pelaku lalu pelaku meraba serta meghisap payudara korban. Kemudian pelaku jongkok dihadapan korban dan pelaku meraba serta menjilat kemaluan korban," kata Yusri.

Pelaku selanjutnya kembali memandikan korban dengan membaca mantra-mantra serta membisiki korban agar korban tidak buka suara terkait aksi cabulnya. Alasan pelaku mengatakan hal itu agar korban tidak terkena sial.

Bukan Pertama Kali dalam Pandemi Corona

Kasus dukun cabul ini bukan yang pertama kali terjadi di Jawa Barat semasa Pandemi Corona. Pada Mei lalu, kasus serupa terbongkar di Garut, dengan pelakunya RGS (26), warga Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut.

-
RGS, tersangka kasus asusila dengan korban 20 gadis di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (15/05/2019). (ANTARA/Feri Purnama)

Tak tanggung-tanggung, korbannya bahkan 20 orang gadis remaja berusia antara 15 sampai 17 tahun.

"Sudah dari tahun 2018 melakukannya, korban juga bertambah dari 16 menjadi 20 orang, kita juga tidak tahu nanti akan ada berapa lagi korban," ujar Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, seperti dikutip dari Antara. 

RGS melancarkan aksinya dengan menawarkan kepada korban untuk menceritakan segala keluhan kehidupannya. Dia menunjukan kemampuan dalam menyelesaikan masalah dari segala derita yang dialami korban hingga akhirnya korban percaya dan mau menemuinya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X