Jubir Pemerintah: Normal Baru Bukan Jadi Euforia Merasa Bebas dan Abaikan Kesehatan

- Selasa, 2 Juni 2020 | 22:34 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. (Photo/Dok. BNPB)
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. (Photo/Dok. BNPB)

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengingatkan masyarakat untuk tidak bereuforia dengan pelonggaran PSBB dan lainnya. Ia mengatakan bahwa pelaksanaan new normal atau normal baru bukan dimaknai sebagai merasa bebas dan mengabaikan protokol kesehatan.

Hal itu disampaikan Achmad Yurianto dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 lewat akun YouTube BNPB Indonesia di Jakarta, pada Selasa (2/6/2020).

"Saat sudah ada pusat perbelanjaan yang dibuka, bukan berarti kita bisa membawa keluarga kita yang rentan, orang tua, dan anak untuk berbondong-bondong menuju ke sana," katanya.

Selain itu, Yurianto juga menjelaskan bahwa adaptasi kebiasaan baru atau new normal berbasis edukasi yang dilakukan terus menerus kepada masyarakat. Karena itu, ia berharap kepala keluarga dapat mengambil peran untuk mempersiapkan anggota keluarganya agar beradaptasi dengan new normal tersebut.

"Beberapa saat yang akan datang, akan semakin banyak daerah yang secara bertahap mengimplementasikan kebiasaan baru sejalan dengan kegiatan-kegiatan produktif yang mulai dijalankan kembali," jelasnya.

Di samping itu, Yurianto juga mengatakan bahwa anak-anak juga menjadi kelompok yang rentan terinfeksi Covid-19. Meski selalu di rumah, jika orang tua atau saudaranya tetap aktif di luar rumah, maka anak-anak bisa terinfeksi tanpa disadari.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X