Pengusaha Cari Cara Optimalkan Sektor Properti di Masa Pandemi Corona

- Kamis, 14 Mei 2020 | 17:03 WIB
Ilustrasi pandemi corona. (Pexels/Cottonbro)
Ilustrasi pandemi corona. (Pexels/Cottonbro)

Kumpulan pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan Real Estate Indonesia (REI) melakukan kajian bersama untuk menemukan cara guna mengoptimalkan sektor properti, di masa pandemi virus corona di Tanah Air.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Properti, Hendro Gondokusumo menuturkan, sektor properti merupakan sektor yang sangat penting untuk memacu perekonomian nasional, sebab industri properti terhubung dengan 175 industri pendukung lainnya. Terlebih lagi, ada sekitar 30 juta tenaga kerja yang menggantungkan hidupnya pada sektor properti maupun industri turunannya.  

"Kedudukan sektor properti yang berkaitan erat dengan sektor lain atau backward linkage dan memengaruhi pertumbuhan sektor lain atau forward linkage, menjadikan sektor properti memiliki peran sentral pada pembangunan," ujar Hendro dalam video conference hari ini, Kamis (14/5/2020).

Menurutnya, dari 175 sektor industri yang bergerak dengan keterkaitan langsung dan tidak langsung dengan sektor properti, industri properti memiliki pangsa jumlah permintaan akhir 33,9%,  sehingga ini yang menjadikan industri properti sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional.

Hendro mengatakan, angka itu menunjukkan multiplier effect yang tinggi, di mana jika sektor properti meningkat akan memiliki dampak langsung pada 33,9% sektor yang berkaitan.

"Padahal kontribusi sektor properti Indonesia terhadap PDB masih kecil dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN," tuturnya.

Sementara itu, akata Hendro, kontribusi properti nasional terhadap PDB pada tahun 2019 adalah sebesar 2,77%. Jumlah ini relatif masih kecil jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya seperti Thailand yang bisa mencapai 8,3%, Malaysia 20,53%, Filipina 21,09% dan Singapura 23,34%.

"Dengan kontribusi PDB yang masih kecil saja sektor properti nasional memiliki pengaruh yang demikian besar untuk industri ikutannya," tuturnya.

Hendro berharap, bisnis properti kedepannya bisa mendapat perhatian lebih, apalagi berkaitan langsung tidak hanya dengan karyawan saja, namun juga dampaknya yang langsung bersentuhan dengan rakyat terutama kaitannya dengan perumahan.

Senada dengan Hendri, Ketua Bidang Properti Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Sanny Iskandar mengatakan, keberlangsungan usaha properti dalam kondisi pandemik juga akan sangat berimbas pada persoalan ketenagakerjaan. Ia menyebut jika industri properti dan industri turunannya terganggu, maka kurang lebih sekitar 30 juta pekerja berpotensi terdampak langsung.

"Jadi kita semua harus berupaya agar industri properti ini jangan sampai terganggu karena ada 30 jutaan pekerja yang berpotensi terdampak. Ini kan jumlah yang sangat besar dan tidak main-main," pungkasnya.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X