Tren Ekonomi Membaik, CORE: Indonesia Bisa Aman dari Resesi

- Jumat, 11 September 2020 | 14:25 WIB
Ilustrasi uang dan pertumbuhan ekonomi. (ANTARA FOTO/Reno Esnir).
Ilustrasi uang dan pertumbuhan ekonomi. (ANTARA FOTO/Reno Esnir).

Pandemi Covid-19 yang diikuti dengan berbagai aktivitas sosial ekonomi masyarakat membuat Indonesia digadang-gadang akan masuk dalam resesi jika gerak pertumbuhannya terus berada di level minum. Meskipun demikian saat ini, tepatnya di kuartal ke-3 sudah terjadi kontraksi ekonomi sehingga kedepan akan ekonomi bisa membaik.

Hal ini diungkapkan Direktur Eksekutif Core Indonesia Mohammad Faisal. Menurutnya memang resesi bisa terjadi karena pertumbuhan yang minus dua kuartal berturut-turut. Namun saat ini trennya telah membaik.

"Jadi kalau dua kuartal berturut-turut minus, itu memang bisa resisi. Tapi kalau kita melihat dari tren yang ada sebenarnya sudah membaik. Karena di kuartal 2, kan minus 5,3. Jadi kalau di kuartal ke 3 minus 2 sampai 4 seperti yang kami prediksikan berarti kontraksinya sudah agak mendingan, karena sejauh ini sudah dilakukan new normal," kata Faisal pada Indozone, Jumat (11/9/2020).

Ia menjelaskan sebenarnya resesi itu, bisa terjadi dalam dua konteks dimana ekonomi semakin membaik atau semakin terpuruk. Jika terjadi kontraksi dalam eknomi artinya secara situasional trennya membaik.

"Jadi yang penting idenya bukan pada saat resesi itu, kondisinya semakin buruk. Tapi sebetulnya kondisi terburuk itu sudah kita lalui di kuartal kedua. Dan sekarang, sebenarnya trennya membaik. Jadi yang ramai soal resesi itu hanya definisi teknis, Tapi trennya tidak memburuk, Jadi jangan sampai kemudian yang dimengerti adalah makin hari, makin buruk," tuturnya.

Ia menyebutkan, ide resesi yang hanya menakuti masyarakat sebetulnya tidak tepat dalam kondisi seperti ini, karena itu perlu keyakinan bersama bahwa secara bersama Indonesia akan melaluinya.

"Ide resesi itu bukan hanya menakut-nakuti, tetapi juga tidak tepat. Trennya (ekonomi-red) kan tidak memburuk, jadi kita ini bisa sama-sama melalui dua kuartal negatif. Tapi yang satunya membaik yang satunya memburuk. Yang kita prediksikan itu sebenarnya kondisinya bagus, walaupun masih kontraksi," terangnya.
 

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X