Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) memproduksi masker dan Alat Pelindung Diri (APD) untuk membantu masyarakat serta tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya menanggulangi penularan virus corona (Covid-19) di Provinsi Aceh.
Rektor Unsyiah Samsul Rizal, mengatakan, alat-alat kesehatan ini dikerjakan oleh mahasiswa FKIP Program Studi PKK. Tahap pertama, mereka memproduksi sebanyak 500 buah masker dan semuanya dibagikan secara gratis kepada masyarakat.
Masker dibagikan kepada pedagang yang berjualan di Pasar Lamnyong dan Pasar Ulee Kareng.
"Masker ini jelas sangat penting. Inilah upaya kita untuk membantu masyarakat. Apalagi, sekarang pemerintah telah mengeluarkan imbauan untuk mengenakan masker jika keluar rumah," kata Samsul di Banda Aceh, Selasa (7/4/2020).
Rektor menjelaskan, untuk APD, saat ini alat pelindung kesehatan tersebut yang diproduksi baru sebatas sample yaitu sebanyak empat model APD. Adapun jenisnya adalah APD tipe 2.
Empat model ini kemudian diserahkan kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh, untuk dipilih model mana yang paling efektif untuk digunakan oleh petugas kesehatan. Unsyiah juga akan membagikan APD secara gratis.
"Setelah model APD itu dipilih, kita akan langsung produksi sebanyak 300 buah untuk petugas medis, yaitu mereka yang berada di garda depan menghadapi wabah ini," ujarnya.
Samsul pun berharap, masker dan APD yang diproduksi oleh mahasiswa Unsyiah ini semoga menjadi solusi atas kelangkaan alat-alat kesehatan tersebut saat ini. Sebab, tingginya permintaan masyarakat terhadap masker telah membuat harganya semakin tinggi dan langka.
"Untuk masker, Unsyiah akan berupaya untuk memproduksinya sebanyak mungkin. Begitu pula untuk APD ini, intinya kita ingin berjuang bersama agar wabah ini segera berakhir," tandasnya.
